Solo (ANTARA) - Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) menyatakan siap berkontribusi pada perekonomian bangsa melalui penguatan ekonomi berbasis budaya di tengah pandemi COVID-19 yang masih merebak.
"Kami tidak mau terjebak pada upaya pelestarian seni tari maupun artefak yang kami punya semata namun juga ikut berupaya membangkitkan ekonomi yang sedang lesu," kata Ketua Harian MAKN KPH Eddy Wirabhumi di Solo, Senin.
Ia mengatakan kerajaan-kerajaan di nusantara sedang berupaya untuk turut serta membangkitkan kondisi perekonomian dalam negeri yang saat ini sedang lesu akibat hantaman pandemi COVID-19.
Baca juga: OJK monitor dan dorong percepatan implementasi stimulus pemulihan ekonomi di Jateng
"Harapannya tahun ini kerajaan di nusantara bisa bangkit, paling tidak untuk diri sendiri, tetapi kami siap jika diminta bersinergi dengan pemerintah," katanya.
Meski belum ingin banyak menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan riset terkait sumber daya alam yang dimiliki oleh kerajaan-kerajaan di nusantara.
Meski demikian, ia menekankan pelaksanaannya bukan dengan mengeksplorasi benda warisan budaya dan harta karun.
"Kami melakukan riset yang berjalan cukup lama. Yang pasti dalam menghadapi situasi ini (pandemi COVID-19) semuanya harus bisa bersinergi, termasuk kami," katanya.
Ia mengatakan tidak bijaksana jika masyarakat termasuk MAKN membiarkan pemerintah sendirian berjuang menghadapi permasalahan bangsa tersebut.
"Sebagai elemen bangsa kami ingin turut serta berusaha semaksimal mungkin menghadapi. Paling sederhana, bisa dilakukan adalah merawat spirit untuk bisa mempertahankan diri," katanya.
Sementara itu, untuk saat ini yang sudah dilakukan oleh MAKN salah satunya adalah menyalurkan bantuan makanan kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Ekonomi menggeliat, angka restrukturisasi kredit di Soloraya melandai
Baca juga: Ganjar guyur Rp2,23 triliun dongkrak pertumbuhan ekonomi Jateng