Jakarta (ANTARA) - Ribuan fans Liverpool merayakan gelar juara Liga Premier di luar Stadion Anfield, Kamis waktu setempat setelah timnya menunggu 30 tahun untuk meraih mahkota tersebut.
Anak asuh Juergen Klopp memastikan gelar setelah Manchester City yang berada di urutan kedua kalah 1-2 dari Chelsea di London dan klub Merseyside itu tidak mungkin terkejar dengan keunggulan 23 poin dan tujuh pertandingan tersisa.
Meskipun ada aturan pembatasan sosial karena pandemi COVID-19, pendukung Liverpool tetap membanjiri Anfield untuk merayakan kegembiraan atas keberhasilan tim yang sudah lama ditunggu, demikian Reuters, Jumat.
Baca juga: Chelsea kalahkan City dan pastikan gelar juara untuk Liverpool
Para fans bahkan membuat langit menjadi merah dengan suar dan kembang api serta menyanyikan lagu-lagu terkenal termasuk lagu kebangsaan tim "You're Never Walk Alone".
Perayaan juga dilakukan di pusat kota termasuk di Gedung Cunard yang menyala merah malam itu.
Liverpool mengalahkan Crystal Palace 4-0 pada Rabu dan para penggemar tidak diizinkan masuk ke stadion untuk semua pertandingan Liga Premier sejak kompetisi kembali dimulai.
Baca juga: Komentar saat Livepool juara Liga Premier setelah 30 tahun
Mobil-mobil dijauhkan dari area stadion oleh polisi tetapi para pendukung tetap dengan gembira membunyikan klakson mereka.
"Kami semua telah menunggu begitu lama, setiap orang yang telah terlibat dalam klub, mereka sudah putus asa untuk membawa pulang gelar bagi para pendukung," kata mantan kapten Liverpool Jamie Carragher kepada Sky Sports.
Para pemain Liverpool berkumpul di sebuah hotel dan setelah menonton siaran langsung pertandingan dari Stamford Bridge mereka merayakan juara sendiri, jauh dari para pendukung.
Baca juga: Liverpool pecahkan rekor juara Liga Inggris tercepat
"Kami tidak akan memberi tahu Anda lokasinya, tetapi kami semua berada di sebuah hotel bersama sebagai sebuah tim," kata full-back Andy Robertson.
"Kami pikir sesuatu yang istimewa akan terjadi dan itulah yang terjadi."