Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi perantau yang tinggal sementara di Pondok Boro, Kampung Sumeneban, Kota Semarang, Kamis.
Penghuni Pondok Boro, yang antara lain bekerja sebagai kuli bangunan dan pedagang asongan, memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan langsung keluh kesah mereka kepada pemimpin Jawa Tengah, termasuk kesulitan hidup mereka selama masa wabah COVID-19.
"Sekarang sudah sepi, pemasukan berkurang, bahkan tidak ada, sedangkan kami di sini butuh makan dan butuh untuk membayar ongkos menginap Pak, sehari Rp3.000," kata Siswadi (45), salah satu penghuni Pondok Boro, kepada Ganjar.
Baca juga: Ganjar siapkan Satgas "Jogo Tonggo", antisipasi warga kelaparan
"Katanya enggak boleh pulang Pak, terus nasib kami gimana di sini? Siapa yang akan menjamin kami Pak," Rohimah (50), perantau lain yang tinggal di Pondok Boro, menyahut.
Siswadi dan perantau lainnya berharap pemerintah memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka.
Gubernur Jawa Tengah mengatakan bahwa pemerintah akan membantu meringankan beban para perantau.
Dia juga memberikan bantuan kepada para perantau, mengirimkan makanan dan buah-buahan serta berjanji menanggung ongkos penginapan seluruh penghuni Pondok Boro selama satu bulan.
"Nanti ongkos nginep di sini saya bayari sebulan, tapi jangan mudik ya, tetap di sini saja supaya keluarga di rumah tidak tertular penyakit," kata Ganjar.
Ganjar juga meminta Ketua Rukun Tetangga di lingkungan Pondok Boro mendata para perantau dan mengajukan permintaan bantuan ke pemerintah untuk mereka. Namun dia juga berharap warga sekitar ikut bergotong royong membantu mereka.
"Ya meskipun kondisi seperti ini, semua harus berusaha untuk tetap survive (bertahan). Nanti tolong Pak RT dibantu mereka untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Warga sekitar yang mampu juga saya minta digerakkan untuk gotong royong membantu," katanya.
Baca juga: Ganjar minta restoran terapkan pembatasan jarak cegah COVID-19
Baca juga: Ratusan orang di Jawa Tengah kesulitan restrukturisasi kredit