Purwokerto (ANTARA) - Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali menjadi tuan rumah Sirkuit Nasional (Sirnas) Bulu Tangkis, kata Ketua Pengurus Cabang Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Banyumas Eko Prijanto.
"Sirnas Bulu Tangkis 2020 akan digelar di delapan kota, salah satunya Purwokerto yang kembali dipilih menjadi tuan rumah Seri 1. Kegiatan ini rencananya akan digelar di GOR Satria, Purwokerto, 23-28 Maret 2020," katanya di Purwokerto, Kamis.
Menurut dia, kepastian Purwokerto menjadi tuan rumah Sirnas Bulu Tangkis 2020 itu berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Pengurus Pusat PBSI, Pengurus Provinsi PBSI, dan Pengurus Cabang PBSI di Djakarta Theater Building, Jakarta, Rabu (5/2).
Ia mengharapkan dalam Sirnas Bulu Tangkis 2020, pesertanya akan meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas karena hal itu akan menjadi ukuran pada pembinaan di daerah, sehingga akan muncul juara-juara dari klub menengah maupun kecil dari Purwokerto dan sekitarnya.
"Pada Sirkuit Nasional Premier tahun lalu diikuti oleh 959 pemain yang memperebutkan sebanyak 19 gelar dari berbagai sektor. Kita berharap tahun ini ada peningkatan kuantitas maupun kualitas," jelasnya.
Menurut dia, harapan tersebut sangat realistis mengingat dalam ajang di bawah Sirkuit Nasional, jumlah pesertanya lebih dari 1.200 orang dan saat sekarang ada dua atlet asal Banyumas yang bisa masuk pelatnas.
Kegiatan penting
Sementara dalam siaran pers Pengcab PBSI Kabupaten Banyumas, Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengatakan Sirkuit Nasional adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi sebuah organisasi olahraga.
Menurut dia, ada tiga kunci yang membuat olahraga bisa berhasil, yaitu pembinaan, kompetisi, dan organisasi. Dalam hal ini, Sirkuit Nasional adalah manifestasi di bidang kompetisi.
Ia mengatakan Sirkuit Nasional dibagi menjadi tiga, yakni Sirnas Premier, Sirnas A, dan Sirnas B, sedangkan nota kesepahaman yang ditandatangani berkaitan dengan Sirnas Premier dan Sirnas A.
"Purwokerto kembali dipilih karena banyak bibit-bibit atlet yang lahir dari daerah ini, kemudian animo peserta banyak dan penonton antusias dan tertib," katanya.