Palu (ANTARA) - Sayembara yang dilakukan oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah untuk menyelamatkan buaya yang terlilit ban motor bekas sejak beberapa hari lalu, ternyata belum mendapatkan respon serius dari masyarakat.
Hal itu terbukti hingga Minggu (2/2), belum ada satupun pihak yang menyatakan siap terjun ke Sungai Palu untuk melepaskan lilitan ban motor di hewan reptil tersebut. Oleh karena itu, BKSDA Sulteng akan menutup gelaran sayembara tersebut.
Baca juga: Keberadaan buaya muara di Segara Anakan Cilacap terus ditelusuri
Baca juga: Petambak tewas diterkam buaya saat cari ikan
''Ia sayembaranya kita tutup,'' ungkap Kepala BKSDA Sulteng, Hasmuni Hasmar, saat mengunjungi Sungai Palu, lokasi kerap buaya berkalung ban tersebut muncul.
Hasmuni menambahkan pihaknya akan mengambil langkah lain, setelah upaya sayembara tidak berhasil.
Menurutnya, BKSDA telah berkonsultasi dengan Direktur Jenderal Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dan akan menyiapkan tim khusus, serta peralatanya ke Kota Palu.
''Saya sudah berkonsultasi dengan Pak Direktur. Pokoknya BKSDA tidak akan menyerah. Tim yang dibentuk peralatan telah disiapkan,'' jelasnya.
Rencananya, tim penyelemat buaya yang akan dikerahkan oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa (4/2).
''Hari Senin koordinasinya, hari Selasa tim dari Jakarta akan turun,'' tambahnya.
Namun, Hasmuni masih merahasiakan strategi yang akan dilakukan oleh tim penyelemat buaya tersebut.
Baca juga: Buaya ditemukan mati terjebak jaring apung di Segara Anakan Cilacap
Baca juga: Buaya muara muncul, warga Kampung Laut Cilacap diimbau berhati-hati