Semarang (ANTARA) - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi memberikan dukungan para guru di Kabupaten Pekalongan untuk bergerak melakukan perubahan seperti yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019.
Sejumlah perubahan tersebut antara lain mengajak para siswanya berdiskusi, tidak sekadar mendengar; memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas; sekolah mencetuskan proyek bhakti sosial yang melibatkan seluruh kelas; dan guru diharapkan bisa menemukan bakat diri murid yang kurang percaya diri.
Asip Kholbihi seusai upacara Hari Guru di Alun-alun Kajen, Senin mengakui apa yang disampaikan Mendikbud dalam pidatonya tersebut lebih spesifik, singkat, dan lebih bersifat menunjukkan mana perubahan yang harus dimulai dan penting dilakukan secara bersama-sama.
"Seperti tadi, menolong guru yang sedang kesusahan, itu penting. Guru jangan sampai susah karena kalau gurunya susah, sedih, nanti muridnya bisa jadi sasaran. Jadi kita bikin semua guru di Kabupaten Pekalongan bisa tersenyum dan tertawa semua. Kira-kira yang tersirat seperti itu," kata Asip.
Bupati mengaku saat ini Pemkab Pekalongan tengah terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan termasuk melakukan kajian untuk terus mengejar Wajib Belajar 9 tahun agar bisa menjadi Wajib belajar 12 tahun.
Terkait dengan wajib belajar 9 tahun, Bupati menyatakan, Zero Drop Out di Kabupaten Pekalongan sudah diberlakukan dan berharap gerakan Kudu Sekolah bisa benar-benar direalisasikan.
"Gerakan Kudu Sekolah melibatkan seluruh komponen masyarakat, insan pers, semua bergerak agar anak-anak kita minimal bisa sekolah sampai SMP. Seluruh guru harus terlibat," kata Bupati.
Baca juga: Pemkab Pekalongan kebut pembangunan RSUD Kesesi
Bupati juga mengajak kepada seluruh guru yang ada di Kabupaten Pekalongan mulai dari Guru TK/PAUD, SD.SMP, baik negeri maupun swasta agar bergandengan tangan dengan pemerintah bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan terhadap anak didik, memberi ruang apresiasi dan inovasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya dan guru sedapat mungkin menjadi motivator bagi perkembangan anak.
Pada upacara Hari Guru Nasional Tahun 2019 tersebut juga diberikan sejumlah penghargaan antara lain dari Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) Kabupaten Pekalongan Tingkat Jawa Tengah Muhammad Zidan Nailurrizqi (dari TOQ Aisyiyah Ta’aruf Petukangan Wiradesa) sebagai Juara I Tartil Putra TPQ; Rakhma Nabila (TPQ Ibnu Katsir Rowokembu Kaum Wonopringgo) sebagai Juara I UUD 1945 TPQ Putri.
Kemudian M. Nasrullah Kafabih (TPQ Miftahul Hidayah Dadirejo Tirto) sebagai Juara II Ceramah Indonesia TQA Putra dan Juara II Ceramah Arab TQA Putra. Juara lainnya yaitu Naufal Choirul Majid, Fakhriy ‘Aisyi Salman dan Nadia Al Tafunnisa (dari TPQ Alhuda Babalan Kidul Bojong) sebagai Juara III CCQ TPQ serta Siti Aisyah, menjadi Juara III Lomba Menulis Cerita untuk anak usia dini kerja sama Muslimat Pusat dengan Kemendikbud.
Dari Lomba MAPSI SMP Kabupaten Pekalongan, M. Ulil Abror (SMPN 1 Doro) menjadi Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada kategori Tahfidz Qur’an Putra, sedangkan pada Lomba MAPSI SD Kabupaten Pekalongan, Kamila ‘Afiyani (SD Wuled Tirto) menjadi Juara I Hifdil Qur’an Putri dan Halinda Setya Eka Cendana Putri (SD I Gondang Wonopringgo) sebagai Juara II kategori Cerita Islami.
Baca juga: Propemperda 2020 Kabupaten Pekalongan ditetapkan