Sedulur sikep ikut peringati Hari Pahlawan dengan ziarah
Kudus (ANTARA) - Sejumlah warga sedulur sikep bersama komunitas sepeda tua "Onto Seno" di Kabupaten Kudus menggelar peringatan Hari Pahlawan dengan berziarah ke makam para pahlawan, Minggu.
Salah satu makam pejuang yang dikunjungi, yakni makam pahlawan di kompleks Pasarean Sedo Moekti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, yang di dalamnya terdapat makam para pahlawan, mulai dari Raden Mas Panji Sosrokartono, Dokter Ramelan, Raden Roesnawi, Abdul Jalil, dan beberapa makam pahlawan lainnya.
Usai menziarahi makam pahlawan di kompleks Makam Sosrokartono yang merupakan kakak Raden Ajeng Kartini, rombongan sedulur sikep dan komunitas sepeda tua melanjutkan ke Makam Pahlawan yang lokasinya berdekatan dan di desa yang sama.
Baca juga: Pemerintah Jateng gelar upacara peringatan Hari Pahlawan di desa
Menurut Koordinator Komunitas Sepeda Onto Seno Sancaka Dwi Supani, kehadiran sedulur sikep karena mereka merupakan cucu trah pejuang karena sebelumnya Samin Surosentiko juga membela Tanah Air melawan Belanda.
Untuk itulah, lanjut dia, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, komunitas sepeda tua "Onto Seno" menggandeng komunitas samin dalam rangka menumbuhkan dan mengenang serta menghormati jasa-jasa pehlawan dan pendahulu masyarakat yang melahirkan Negara Republik Indonesia dengan berziarah ke makam para pahlawan.
Makam yang dikunjungi tidak hanya di makam pahlawan, tetapi di kompleks Pasarean Sido Moekti juga banyak pejuang '45 yang ditandai bambu runcing dan merah putih di dekat makamnya.
"Kegiatan ini tidak hanya diikuti dari kaum muslim, seperti sedulur sikep , tetapi uga bisa berdoa dengan caranya sendiri," ujarnya.
Baca juga: Pernikahan warga Samin bakal dilegalisasi di Kantor Pencatatan Sipil
Hal yang perlu diingat, kata dia, kemerdekaan ini diraih tidak hanya oleh pejuang muslim, melainkan dari berbagai suku, agama, dan ras karena bangsa ini merupakan bangsa berbhinneeka tunggal ika.
Sementara itu, pemuka penghayat kepercayaan Wong Sikep Samin Budi Santoso mengakui ikut memperingati Hari Pahlawan dengan mengunjungi makam para pahlawan merupakan hal pertama.
"Kami sadar betul karena putra anak bangsa harus mengakui semua jasa pejuang dan leluhur yang rela berkorban demi bangsa ini. Semoga arwahnya diterima Tuhan," ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada komunitas sepeda tua "Onto Seno" karena diberi kesempatan untuk ikut berziarah ke makam para pahlawan.
Baca juga: Komunitas Samin Bojonegoro Gelar Festival Seni Budaya
Salah satu makam pejuang yang dikunjungi, yakni makam pahlawan di kompleks Pasarean Sedo Moekti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, yang di dalamnya terdapat makam para pahlawan, mulai dari Raden Mas Panji Sosrokartono, Dokter Ramelan, Raden Roesnawi, Abdul Jalil, dan beberapa makam pahlawan lainnya.
Usai menziarahi makam pahlawan di kompleks Makam Sosrokartono yang merupakan kakak Raden Ajeng Kartini, rombongan sedulur sikep dan komunitas sepeda tua melanjutkan ke Makam Pahlawan yang lokasinya berdekatan dan di desa yang sama.
Baca juga: Pemerintah Jateng gelar upacara peringatan Hari Pahlawan di desa
Menurut Koordinator Komunitas Sepeda Onto Seno Sancaka Dwi Supani, kehadiran sedulur sikep karena mereka merupakan cucu trah pejuang karena sebelumnya Samin Surosentiko juga membela Tanah Air melawan Belanda.
Untuk itulah, lanjut dia, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, komunitas sepeda tua "Onto Seno" menggandeng komunitas samin dalam rangka menumbuhkan dan mengenang serta menghormati jasa-jasa pehlawan dan pendahulu masyarakat yang melahirkan Negara Republik Indonesia dengan berziarah ke makam para pahlawan.
Makam yang dikunjungi tidak hanya di makam pahlawan, tetapi di kompleks Pasarean Sido Moekti juga banyak pejuang '45 yang ditandai bambu runcing dan merah putih di dekat makamnya.
"Kegiatan ini tidak hanya diikuti dari kaum muslim, seperti sedulur sikep , tetapi uga bisa berdoa dengan caranya sendiri," ujarnya.
Baca juga: Pernikahan warga Samin bakal dilegalisasi di Kantor Pencatatan Sipil
Hal yang perlu diingat, kata dia, kemerdekaan ini diraih tidak hanya oleh pejuang muslim, melainkan dari berbagai suku, agama, dan ras karena bangsa ini merupakan bangsa berbhinneeka tunggal ika.
Sementara itu, pemuka penghayat kepercayaan Wong Sikep Samin Budi Santoso mengakui ikut memperingati Hari Pahlawan dengan mengunjungi makam para pahlawan merupakan hal pertama.
"Kami sadar betul karena putra anak bangsa harus mengakui semua jasa pejuang dan leluhur yang rela berkorban demi bangsa ini. Semoga arwahnya diterima Tuhan," ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada komunitas sepeda tua "Onto Seno" karena diberi kesempatan untuk ikut berziarah ke makam para pahlawan.
Baca juga: Komunitas Samin Bojonegoro Gelar Festival Seni Budaya