Kabupaten Pekalongan siap jadi rumah kedua bagi siswa asal Papua
Kab. Pekalongan (ANTARA) - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi meminta kepada pelajar Papua yang ada di wilayahnya untuk menjadikan Kabupaten Pekalongan sebagai rumah ke dua, setelah kampung halamannya sendiri.
"Kabupaten Pekalongan adalah rumah ke dua bagi siswa-siswi asal Papua. Karena Kabupaten Pekalongan masyarakatnya ramah dan menghargai keberadaan mereka, sehingga saya melihat dari ekspresi mereka, Kabupaten Pekalongan sudah seperti rumah mereka sendiri," kata Bupati pada pada acara silaturahmi dengan siswa-siswi asal Papua di SMA I Bojong, Kamis (5/9).
Silaturahmi yang diinisiasi oleh Polres Pekalongan dengan tajuk Kita Semua Bersaudara, Kita Satu Bangsa Indonesia, Kita Jaga Keutuhan NKRI tersebut dihadiri Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, Wakapolres Kompol Mashudi, jajaran Polres Pekalongan, Dandim 0710 Pekalongan yang diwakili Danramil Bojong Kapten Arh. Wiyoto, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Ali Riza, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumarwati.
Bupati Asip Kholbihi mengaku akan memberikan beasiswa kepada siswa-siswi asal Papua yang belajar di Kabupaten Pekalongan dan berharap agar mereka dapat menyelesaikan sekolah dengan baik dan melanjutkan ke perguruan tinggi, apalagi di Pekalongan ada beberapa perguruan tinggi seperti UNDIP, IAIN Pekalongan, ITS NU, dan UMPP.
"Dalam semua agama dan peradaban, kunci sukses seseorang adalah mereka yang menghormati, patuh pada orang tua termasuk guru dan tugas siswa yaitu belajar giat dan tekun," pesan Bupati.
Baca juga: Anggaran Pendidikan Kab. Pekalongan Terserap 96,26 %
Bupati juga berpesan, kita harus mencintai tanah air, suku bangsa kita sendiri serta menjaga keamanan daerah dan tanah air karena hal itu adalah modal yang penting untuk dapat hidup dengan rasa nyaman.
"Manusia di dunia dilahirkan dari berbagai suku bangsa, pada dasarnya supaya saling mengenal peradaban-peradaban yang ada. Perbedaan agama, suku, ras sejatinya agar kita bisa menghargai keberagaman sehingga menjadi manusia yang cinta tanah air," kata Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berpesan kepada masyarakat secara umum, agar tidak melakukan hal-hal yang menyinggung perasaan orang lain, tak terkecuali warga Papua yang merupakan saudara sebangsa.
"Jangan melakukan perbuatan atau menyampaikan perkataan apalagi menggunakan media sosial untuk menyinggung perasaan mereka," katanya.
Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan juga mengajak para pelajar sebagai generasi sekarang untuk menjaga keamanan, seperti dahulu pada waktu mempertahankan Irian dari penjajah.
"Pemerintah memperhatikan Papua baik itu dari sisi kesehatan, infrastruktur, dan semuanya diperhatikan, karena Papua bagian dari Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia bersaudara, yang terjadi negatif di provinsi lain jangan ditiru. Kita harus berpikir luas ke depan. Potensi yang kita miliki harus digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan merugikan," kata Kapolres.
Hal sama juga disampaikan Danramil Bojong Kapten Arh. Wiyoto yang berpesan siswa asal Papua untuk belajar yang tekun dan giat dengan bimbingan dari para guru untuk meraih masa depan yang cemerlang serta dapat memilah dan memilih informasi yang bermanfaat.
"Tugas adik-adik sekalian yang dari Papua adalah belajar. Yang nanti mungkin sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, akan menjadi pemimpin di wilayah Papua sendiri atau bahkan di negara kita, Indonesia, yang akan menentukan kemajuan bangsa Indonesia, kemajuan Papua pada masa depan, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Kapten Wiyoto.
Baca juga: 8.400 Ton Raskin Dinikmati Warga Miskin Kab. Pekalongan
Sekcam Talun Mores Erson Kubela, mewakili warga Papua yang ada di Kabupaten Pekalongan mengatakan, selalu berupaya untuk memberikan pemahaman agar pelajar Papua yang ada di Kabupaten Pekalongan fokus untuk menuntut ilmu dan tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif yang bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Prinsipnya, anak-anak saya, yang semua tahu dan kenal saya, mudah-mudahan tidak terpengaruh dengan pemberitaan miring. Kami anak-anak Papua yang ada di rantau cinta NKRI. Kami tidak akan terpengaruh dengan provokasi Papua Merdeka atau yang lainnya," tegas Mores yang menyatakan mewakili siswa-siswi dan saudara-saudaranya asal Papua.
"Kabupaten Pekalongan adalah rumah ke dua bagi siswa-siswi asal Papua. Karena Kabupaten Pekalongan masyarakatnya ramah dan menghargai keberadaan mereka, sehingga saya melihat dari ekspresi mereka, Kabupaten Pekalongan sudah seperti rumah mereka sendiri," kata Bupati pada pada acara silaturahmi dengan siswa-siswi asal Papua di SMA I Bojong, Kamis (5/9).
Silaturahmi yang diinisiasi oleh Polres Pekalongan dengan tajuk Kita Semua Bersaudara, Kita Satu Bangsa Indonesia, Kita Jaga Keutuhan NKRI tersebut dihadiri Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, Wakapolres Kompol Mashudi, jajaran Polres Pekalongan, Dandim 0710 Pekalongan yang diwakili Danramil Bojong Kapten Arh. Wiyoto, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Ali Riza, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumarwati.
Bupati Asip Kholbihi mengaku akan memberikan beasiswa kepada siswa-siswi asal Papua yang belajar di Kabupaten Pekalongan dan berharap agar mereka dapat menyelesaikan sekolah dengan baik dan melanjutkan ke perguruan tinggi, apalagi di Pekalongan ada beberapa perguruan tinggi seperti UNDIP, IAIN Pekalongan, ITS NU, dan UMPP.
"Dalam semua agama dan peradaban, kunci sukses seseorang adalah mereka yang menghormati, patuh pada orang tua termasuk guru dan tugas siswa yaitu belajar giat dan tekun," pesan Bupati.
Baca juga: Anggaran Pendidikan Kab. Pekalongan Terserap 96,26 %
Bupati juga berpesan, kita harus mencintai tanah air, suku bangsa kita sendiri serta menjaga keamanan daerah dan tanah air karena hal itu adalah modal yang penting untuk dapat hidup dengan rasa nyaman.
"Manusia di dunia dilahirkan dari berbagai suku bangsa, pada dasarnya supaya saling mengenal peradaban-peradaban yang ada. Perbedaan agama, suku, ras sejatinya agar kita bisa menghargai keberagaman sehingga menjadi manusia yang cinta tanah air," kata Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berpesan kepada masyarakat secara umum, agar tidak melakukan hal-hal yang menyinggung perasaan orang lain, tak terkecuali warga Papua yang merupakan saudara sebangsa.
"Jangan melakukan perbuatan atau menyampaikan perkataan apalagi menggunakan media sosial untuk menyinggung perasaan mereka," katanya.
Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan juga mengajak para pelajar sebagai generasi sekarang untuk menjaga keamanan, seperti dahulu pada waktu mempertahankan Irian dari penjajah.
"Pemerintah memperhatikan Papua baik itu dari sisi kesehatan, infrastruktur, dan semuanya diperhatikan, karena Papua bagian dari Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia bersaudara, yang terjadi negatif di provinsi lain jangan ditiru. Kita harus berpikir luas ke depan. Potensi yang kita miliki harus digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan merugikan," kata Kapolres.
Hal sama juga disampaikan Danramil Bojong Kapten Arh. Wiyoto yang berpesan siswa asal Papua untuk belajar yang tekun dan giat dengan bimbingan dari para guru untuk meraih masa depan yang cemerlang serta dapat memilah dan memilih informasi yang bermanfaat.
"Tugas adik-adik sekalian yang dari Papua adalah belajar. Yang nanti mungkin sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, akan menjadi pemimpin di wilayah Papua sendiri atau bahkan di negara kita, Indonesia, yang akan menentukan kemajuan bangsa Indonesia, kemajuan Papua pada masa depan, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Kapten Wiyoto.
Baca juga: 8.400 Ton Raskin Dinikmati Warga Miskin Kab. Pekalongan
Sekcam Talun Mores Erson Kubela, mewakili warga Papua yang ada di Kabupaten Pekalongan mengatakan, selalu berupaya untuk memberikan pemahaman agar pelajar Papua yang ada di Kabupaten Pekalongan fokus untuk menuntut ilmu dan tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif yang bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Prinsipnya, anak-anak saya, yang semua tahu dan kenal saya, mudah-mudahan tidak terpengaruh dengan pemberitaan miring. Kami anak-anak Papua yang ada di rantau cinta NKRI. Kami tidak akan terpengaruh dengan provokasi Papua Merdeka atau yang lainnya," tegas Mores yang menyatakan mewakili siswa-siswi dan saudara-saudaranya asal Papua.