Semarang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan Perum Bulog Divre Jawa Tengah menjalin kerja sama yang diwujudkan dalam bentuk optimalisasi program Rumah Pangan Kita (RPK) milik Bulog dan outlet elpiji nonsubsidi Pertamina MOR IV.
Sinergi antarBUMN tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) oleh General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian dan Kepala Divre Jawa Tengah Perum Bulog Taufan Akibdi di koperasi usaha Migas Kota Semarang, Jumat.
"Ini sesuai dengan semangat sinergi BUMN yang telah dicanangkan oleh Kementerian BUMN. Nantinya, Pertamina akan mendukung program RPK tersebut dengan bantuan program kemitraan serta penjualan elpiji nonsubsidi di RPK," kata Iin Febrian.
Berdasarkan MoU tersebut, kedua belah pihak berkomitmen untuk mengoptimalkan masing-masing program yaitu RPK dan penyaluran LPG NPSO dan pada tahap awal, direncanakan sebanyak 18 RPK dan 8 outlet elpiji dioptimalkan.
Baca juga: Pertamina menemukan puluhan elpiji subsidi salah sasaran
Bulog, tambah Iin, juga akan mendukung outlet elpiji nonPSO milik Pertamina dengan mempromosikan produk elpiji NPSO serta produk Bulog lainnya yang akan dijual di pangkalan elpiji milik Pertamina.
Saat ini, lebih dari 39 ribu outlet elpiji dan 11 ribu RPK tersebar di seluruh Jawa Tengah dan dengan potensi yang cukup besar tersebut, Pertamina dan Bulog yakin sinergi yang terjalin akan memudahkan masyarakat mendapatkan akses dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya pemenuhan kebutuhan elpiji, tambah Iin, namun juga keperluan sehari-hari dari produk Bulog akan dijual di RPK dan outlet elpiji.
"Ke depan, sesuai semangat sinergi BUMN tersebut diharapkan memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat dan stabilisator harga baik dari produk pangan dan produk gas, sehingga bisa memberikan semangat dan awareness kepada masyarakat untuk bisa beralih ke barang nonsubsidi," demikian Iin.
Baca juga: 300.000 bakau terancam mati akibat tumpahan minyak Pertamina