Manokwari (ANTARA) - Pesawat Sriwijaya Air kembali mengalami masalah di Bandar Udara Rendani Manokwari, Papua Barat, Kamis.
Belum ada keterangan resmi dari maskapai terkait gangguan yang dialami pesawat rute Manokwari-Sorong tersebut. Akibat kejadian ini para penumpang terpaksa menunda jadwal penerbangan mereka hingga Jumat (26/7).
"Sesuai jadwal seharusnya pesawat terbang pagi pukul 06:20. Tapi sampai sore ini tidak bisa terbang dan kami dicarikan hotel untuk menginap semalam lagi di Manokwari," kata Yosep Titirloloby, seorang penumpang di Bandara Manokwari, Kamis.
Yosep maupun penumpang lainnya tidak mengetahui perihal kerusakan pesawat dengan Nomor Penerbangan SJ571 tersebut. Pihak maskapai hanya memberitahukan bahwa pesawat membutuhkan perbaikan.
"Tadi kami check in pukul 04.30 pagi. Lalu masuk pesawat jam pukul 06.00. sekitar pukul 06:40 seluruh penumpang diminta turun lagi dan maskapai meminta waktu dua jam untuk melakukan perbaikan," kata dia lagi.
Setelah dua jam berlalu, lanjut Yosep, petugas kembali memberikan informasi penundaan penerbangan karena cuaca di Sorong tidak bagus.
"Sebaiknya maskapai jujur sama penumpang jika memang terjadi kerusakan," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Akibat penundaan jadwal penerbangan ini, para penumpang diberikan kompensasi berupa uang sebesar Rp300 ribu per orang juga makan siang.
Baca juga: Keterisian kurang maksimal, Sriwijaya Air tutup rute Solo-Makassar
Sekitar dua pekan lalu, yakni Selasa (9/7) gangguan juga terjadi pada pesawat milik Maskapai Sriwijaya Air di Bandara Rendani Manokwari. Saat itu kerusakan terjadi pada pesawat Sriwijaya Air PKC5C tujuan Makassar.
Branch Manager Sriwijaya Air Cabang Manokwari, I Gusti Ngurah Putu Chrisna P saat itu menjelaskan, pesawat tersebut mengalami masalah pada sayap. Setelah dilakukan perbaikan, gangguan kembali terjadi pada sistem kelistrikan.
"Kelistrikan mengalami drop, bukan mesin (engine) mati, tapi kelistrikannya saja yang terjadi penurunan sehingga AC dalam pesawat tidak berfungsi secara baik. Drone power unitnya juga turun, sehingga tadi dibuka, kita bongkar untuk dilakukan perbaikan seluruh sistem kelistrikannya," kata Chrisna kala itu.
Setelah perbaikan selesai dan semua sistem dipastikan berfungsi secara baik, pesawat pun akhirnya dapat diterbangkan pada Rabu (10/7) sekitar pukul 11.45 WIT menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Seperti halnya pada kejadian sebelumnya, kerusakan pada Kamis (25/7) terjadi saat pesawat masih berada di area parkir Bandara Rendani Manokwari.
"Sesuai informasi dari maskapai, kami akan diberangkatkan besok pagi. Entah dengan pesawat yang sama atau pesawat lain," kata Yosep.