Semarang (ANTARA) - JNE per 1 Juli memberlakukan single tarif untuk pengiriman dari dan ke tujuh Kota Kabupaten di wilayah cakupan JNE Solo, yaitu Solo, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, serta Sragen.
Branch Manager JNE Solo Bambang Widiatmoko menjelaskan ongkos kirim service reguler dari dan ke tujuh kota tersebut yang awalnya Rp8.000, kini disesuaikan menjadi Rp6.000, sedangkan ongkos kirim service YES yang semula Rp14.000-Rp18.000 menjadi Rp12.000.
Bambang menjelaskan keputusan pemberlakuan single tarif tersebut dilakukan karena kuantitas pengiriman di dalam wilayah Solo dan sekitarnya cukup tinggi.
Hal tersebut, lanjut Bambang, menjadikan JNE melakukan evaluasi kembali mengenai kebijakan penentuan tarif, agar kebutuhan para pelanggan dapat terlayani semakin baik.
“Tingginya kuantitas pengiriman membuat kami mengevaluasi kebijakan tarif, sehingga ongkos kirim bisa lebih terjangkau lagi untuk para pelanggan," katanya.
Ia menambahkan bahwa JNE juga ikut memeriahkan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 4-21 Juli 2019 dengan tema Mulanira yang berarti ruang ragam interaksi dan berpusat di Desa Budaya Panggungharjo, Sewon, Bantul.
"JNE kembali ikut meramaikannya untuk yang keempat kalinya di tahun ini. Kontribusi JNE bertujuan memberikan fasilitas bagi para peserta pameran agar dapat terus mengirimkan paket meskipun mengikuti pagelaran ini, sehingga bisnis online-nya tetap terus berjalan," katanya.
Pada FKY, booth JNE melayani pengiriman mulai pukul 15.00-22.00 WIB dan cukup dengan menunjukkan ID Card peserta FKY, maka setiap pengiriman akan mendapatkan diskon 15 persen untuk service Reguler serta Yes (Yakin Esok Sampai) tanpa minimal transaksi.
Petugas juga akan membantu pengunjung untuk mendaftar menjadi member JLC (JNE Loyalty Card) yang merupakan program keanggotaan bagi pelanggan JNE yang memberikan berbagai benefit melalui pengumpulan poin dari tiap transaksi pengiriman yang dapat ditukar dengan beragam hadiah berupa barang mau pun pengalaman menarik.
Adi Subagyo, Branch Manager JNE Yogyakarta menyampaikan bahwa FKY adalah agenda pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
“JNE tak ingin melewatkan even yang menjadi agenda wajib ‘wong Jogja’ dengan memberikan kemudahan bagi para peserta pasar seni yang rata-rata juga online seller," katanya.