Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus menyerahkan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BOP) Kesetaraan senilai Rp3,2 miliar kepada 14 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kudus, Jumat.
Penyerahan BOP Kesetaraan tersebut, dilakukan di Ruang Command Center yang dihadiri Bupati Kudus Muhammad Tamzil dan wakilnya, Hartopo.
"Meskipun terlambat dalam mengikuti pendidikan formal, masyarakat jangan patah semangat menyelesaikan pendidikan," kata Tamzil, di Kudus, Jumat.
Menurut dia, pendidikan tersebut tidak sekadar mendapatkan ijazah, melainkan sebagai bekal hidup agar lebih cerdas dan bijaksana dalam menghadapi masalah.
BOP Kesetaraan tersebut, kata dia, dibutuhkan oleh PKBM yang selama ini menjalankan pendidikan kesetaraan, terutama untuk melengkapi fasilitas, administrasi, maupun insentif pengajar.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan bantuan BOP Kesetaraan dalam DAK 2019 yang baru pertama kali diberikan.
Ia berpesan pengelola PKBM dapat manfaatkan bantuan tersebut seefisien mungkin dan sesuai dengan aturan.
"Bantuan DAK untuk BOP Kesetaraan belum tentu bisa diperoleh tahun depan, namun kami akan terus mengusahakannya," ujarnya.
Baca juga: Siswa kejar paket C vokasional batik ikuti uji kompetensi
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Kudhori mengungkapkan program kesetaraan pendidikan dengan slogan menjangkau yang tidak terjangkau tersebut, terdiri dari Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
Selama 2018-2019, pendidikan kesetaraan di Kabupaten Kudus menampung 2.268 peserta didik yang meliputi 62 peserta kelompok belajar Paket A, sebanyak 311 peserta untuk kelompok belajar Paket B, dan sebanyak 1.895 peserta kelompok belajar Paket C dengan 194 tutor.
Materi yang disampaikan cukup beragam, mulai dari materi ilmu hingga materi kecakapan hidup.
Total bantuan yang diberikan kepada 14 PKBM sebesar Rp3,2 miliar yang dicairkan dalam dua tahap dengan nilai bantuan yang diterima berbeda-beda. Untuk Paket A dengan jumlah 22 peserta mendapatkan bantuan Rp28,3 juta, untuk Paket B dengan jumlah 278 peserta mendapatkan bantuan Rp417 juta, untuk Paket C dengan jumlah 1.584 peserta mendapatkan bantuan Rp2,2 miliar.
Baca juga: Napi Dapat Bimbingan Pendidikan Kejar Paket