Solo (ANTARA) - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia mengklaim kelebihan pasokan ayam di Jawa Tengah hingga saat ini mencapai 30 persen yang akhirnya berdampak pada kerugian peternak.
"Kalau kebutuhan ayam normalnya di Jawa Tengah sekitar 1,2-1,3 juta ekor/hari, tetapi sekarang pasokannya mencapai 1,5-1,7 juta ekor/hari," kata Ketua Pinsar Indonesia Jawa Tengah Parjuni di sela pembagian ayam gratis di Kantor Kecamatan Jebres, Surakarta, Jateng, Rabu.
Terkait kondisi tersebut, dikatakannya, peternak rakyat sudah menderita kerugian sejak enam bulan lalu. Ia mengatakan kondisi saat ini sudah di luar kondisi normal.
"Kami berharap dengan kondisi ini ada pengurangan pasokan bibit karena ujung masalahnya adalah ada kelebihan pasokan bibit dari kebutuhan pasar. Masyarakat di tingkat bawah tidak tahu karena di tingkat pasar stabil. Para peternak jualnya hanya Rp9.000/kg, sedangkan HPP Rp18.000-18.500/kg," katanya.
Baca juga: Pinsar akan bagikan gratis 10.000 ayam
Ia mengatakan sebelumnya sudah disepakati adanya pemangkasan pasokan bibit hingga 30 persen. Meski demikian, kesepakatan yang juga melibatkan pemerintah tersebut belum berlaku sampai saat ini.
"Seharusnya disepakati per tanggal 24 Juni kemarin tapi sampai saat ini belum ada kelanjutan. Kalau masih seperti ini kami akan ajukan lagi permohonan pemangkasan. Rapat final Senin lalu juga ngambang, belum ada aksi," katanya.
Ia mengatakan bagi ayam tersebut sebagai bagian dari bentuk protes peternak rakyat yang merasakan kerugian. Untuk ayam yang dibagi kepada masyarakat se-Jawa Tengah sebanyak 30.000 ekor.
"Untuk menghindari adanya desak-desakan kami menggunakan sistem kupon. Ayam kami bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Salah satu peternak Suroto mengakui sudah mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat kondisi ini. Bahkan, pasokannya ke pasar terus mengalami pengurangan mengingat modal mulai menipis.
"Biasanya saya bisa suplai sampai 700.000 ekor/bulan, sekarang berkurang sampai 50 persennya. Kerugian ini sudah saya rasakan sejak sekitar 10 bulan lalu," katanya.
Baca juga: Harga turun, Pinsar obral ayam murah