Magelang (ANTARA) - Berbagai komponen masyarakat di Kota Magelang, Jawa Tengah, harus bisa menangkap peluang bagi peningkatan kesejahteraan terkait dengan pengembangan kepariwisataan Candi Borobudur, kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
"Kita harus bersiap jadi kota satelitnya Candi Borobudur. Kita harus menangkap peluang itu, jadi tuan rumah yang baik," kata Sigit di sela acara Halalbihalal Tim Penggerak PKK Kota Magelang di Magelang, Rabu.
Candi Borobudur yang dibangun dengan tatanan sekitar dua juta batuan andesit pada abad ke-8, masa pemerintahan Dinasti Syailendra itu, terletak di Kabupaten Magelang, bertetangga dengan Kota Magelang.
Sejak beberapa tahun lalu, Candi Borobudur juga telah ditetapkan oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia.
Sigit menyebutkan bahwa Candi Borobudur yang megah memiliki daya tarik kuat bagi kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.
"Kota Magelang sebagai kota satelit harus mampu menangkap peluang atas pembangunan-pembangunan serta destinasi wisata kelas dunia Candi Borobudur," ujar dia dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Beberapa pembangunan infrastruktur telah dilaksanakan pemerintah pusat agar berdampak positif terhadap kepariwisataan Candi Borobudur, antara lain Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport) di Kulon Progo, Yogyakarta, rencana pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo, Tol Bawen-Yogyakarta, dan pengembangan destinasi wisata Candi Borobudur.
Pembangunan itu, ujar dia, sejalan dengan program Pemerintah Kota Magelang, "Ayo ke Magelang" tahap kedua dengan tagline "Kota Magelang Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius (Kota Magelang Moncer Serius) 2020".
"Ini sedang dirumuskan yang terbaik bagaimana ambil momen itu seiring dengan pembangunan Bandara NYIA, kemudian Jalan Tol Yogya-Solo, sudah ada konsepnya, lalu Tol Bawen-Yogya, dan destinasi wisata Candi Borobudur," kata dia.
Terkait dengan peranan TP PKK Kota Magelang, Sigit menilai selama ini organisasi tersebut berperan aktif dalam mendukung upaya pemkot memajukan kehidupan masyarakat setempat.
Organisasi itu, ujar dia, menjadi penggerak pembangunan, khususnya di kalangan perempuan, melalui berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Ketua TP PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito menambahkan organisasi tersebut merupakan mitra pemerintah dalam menyukseskan berbagai program pembangunan kota.
"Kita kerja sama dengan OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah), misalnya Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan. Karena 10 Program Pokok PKK itu meliputi banyak hal, mulai dari sandang, pangan, papan, dan lainnya. Ini dikerjakan oleh kader-kader untuk ikut menyejahterakan masyarakat," katanya. (hms)