Boyolali (ANTARA) - Waduk Bade yang terletak di Desa Bade Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Jawa Tengah dikenal oleh para pemancing mania sebagai spot strategis, tetapi juga menarik dikunjungi sebagai destinasi wisata air karena memiliki lanskap alam yang indah.
Bendungan Klego atau dikenal Waduk Bade tersebut selain berfungsi sebagai cadangan air untuk irigasi para petani juga dapat dimanfaatkan destinasi wisata air di Boyolali, kata Petugas Operasi Waduk Bade BBWA Pemali Juana, Sutardi, di Boyolali, Rabu.
Menurut Sutardi, masyarakat yang berkunjung ke Waduk Bade pada liburan Lebaran beberapa waktu lalu cukup banyak. Masyarakat selain bisa menikmati pemandangan alam waduk, juga wisata kuliner masakan khas warga sempat dengan jenis ikan segar air tawar.
Menurut dia, Waduk Bade memang dikenal oleh para pemancing mania sebagai spot strategis untuk memancing ikan-ikan berukuran besar. Pemancing bisa memperoleh ikan berukuran besar seperti ikan nila, mas, tombro, dan tawes.
Baca juga: Ayo Wisata Jembatan Gantung Merapi di Boyolali
Waduk Bade memiliki luas sekitar 98 hektare dengan luas genangan air bisa mencapai 68 hektare. Saat puncak musim hujan mampu menampung air hingga 2,7 meter kubik dengan kedalaman air mencapai 8 meter. Pada saat musim kemarau hanya tersisa 10 persen saja dengan kedalaman air hanya 1,5 meter.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, mengatakan Waduk Bade memang cocok sebagai destinasi wisata air karena memiliki lanskap alam yang indah, area pemancingan, area perlombaan burung, dan wisata kuliner khas Boyolali.
Selain menawarkan spot memancing yang menarik, Waduk Bade juga menawarkan atraksi-atraksi wisata alam menarik lainnya. Seperti, wisata kuliner, berperahu mengelilingi waduk, duduk-duduk santai di pinggir waduk menikmati pemandangan alam, area spot fotografi atau berswafoto.
Waduk ini memiliki lanskap yang indah sehingga layak untuk dijadikan tujuan wisata. Hanya saja, untuk saat ini pengelolaannya masih dalam pengembangan. Sarana prasarana pendukung untuk kegiatan wisata yang sudah ada seperti bangunan loket restribusi tiket masuk, lahan parkir, sejumlah rumah makan wisata kuliner masakah khas waduk, dan toilet.
"Pemkab Boyolali tidak bisa sembarangan eksploitasi di kawasan ini, karena tidak mempunyai hak, dan yang mengelola langsung BBWA Pemali Juana. Kami hanya kewenangannya pemanfaatan lingkungan saja," kata Wiwis.
Jayadi (51) salah satu pengunjung di Waduk Bade mengatakan setiap pengunjung ditarik tiket retribusi Rp5.000 termasuk retribusi kendaraan untuk parkir di area waduk.
"Saya datang ke Waduk Bade untuk menikmati suasana waduk yang masih alami dan menikmati masakan khas ikan air tawar baik goreng, bakar atau dimasak asem manis sesuai selera," katanya.
Tono pengunjung lain mengatakan bersama teman-teman sekolah pada masa liburan sekolah memanfaatkan waktu untuk berkunjung di waduk ini, sekadar ngobrol dan berswafoto dengan latar belakang air waduk.
"Tempat cocok untuk bertemu teman untuk diskusi atau ngobrol, karena suasana sangat mendukung dengan pohon-pohon rindang di pinggiran waduk," katanya.
Baca juga: Objek Wisata Tlatar Ditargetkan Sumbang Rp850 Juta