Magelang (ANTARA) - Inovasi yang memiliki karakter universal pada dasarnya memerlukan proses dalam mendorong, memotivasi, dan memberikan media agar inovasi dapat tumbuh di daerah.
Pemerintah pusat pun melalui Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah juga memberikan ruang agar inovasi dapat dilaksanakan oleh kepala daerah, anggota dewan, perangkat daerah, aparatus sipil negara, dan masyarakat.
Di Kota Magelang, proses untuk itu yang khusus bagi masyarakat sudah dimulai sejak 2004. Pada waktu itu pelaksanaannya masih di bawah Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang hingga 2007.
Pada 2008, Kota Magelang melalui Kantor Penelitian, Pengembangan, dan Statistik memberikan ruang yang lebih jelas terhadap eksistensi dan aktualisasi Kreanova (Kreasi dan Inovasi) sampai dengan 2016, sedangkan pada 2017 sampai dengan 2019, Krenova semakin eksis dengan digawangi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang.
Bahkan, Provinsi Jawa Tengah mengikuti hal yang sama pada tahun berikutnya, yaitu 2005 melalui Kreanova.
Hasilnya, Kota Magelang mampu memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang inovasi, yang kemudian menjadi agenda serentak dan rutin, setiap tahun, di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah.
Namun, agenda ini di beberapa daerah nampaknya belum dilaksanakan sehingga inovasi yang berada di masyarakat cenderung tidak muncul, tidak teridentifikasi.
Padahal, berdasarkan perjalanan ajang Krenova Kota Magelang, dari tahun ke tahun selalu lahir inovator yang tidak saja unik, namun juga mampu membanggakan Kota Magelang.
Pada 2019, Balitbang Kota Pekanbaru pun mulai mereplikasi Krenova Balitbang Kota Magelang dengan tujuan meningkatkan peranan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya lokal daerah.
Selain itu, meningkatkan fungsi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan urusan kewenangan lainnya yang ada pada perangkat daerah serta BUMD, mengembangkan prioritas penelitian, pengembangan dan penerapan iptek dalam pembangunan untuk kemandirian yang berbasis pada potensi unggulan lokal.
Tujuan lainnya, mengembangkan peradaban, kesadaran budaya iptek yang rasional dan produktif serta ramah lingkungan dalam rambu jati diri dan akar budaya masyarakat, menata dan memantapkan kelembagaan iptek daerah dalam kemitraan antara semua pihak terkait dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek.
Selain itu, mendorong terbentuknya budaya kreatif dan inovatif pada organisasi perangkat daerah, BUMD, dan masyarakat yang dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat umum, meningkatan kreativitas dan inovasi masyarakat dalam menggali dan mengembangkan inovasi dalam bidang iptek yang dapat memberikan manfaat lebih luas terhadap usaha-usaha pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, meningkatkan produktivitas serta kepedulian perangkat daerah, BUMD, dan masyarakat terhadap iptek karena timbulnya kesadaran bahwa iptek bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Sasaran yang akan dicapai, meliputi terciptanya peningkatan produktivitas iptek, timbulnya budaya kreativitas dan inovasi bahwa iptek bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan, terdokumentasi hasil kreativitas dan inovasi OPD-BUMD, dan masyarakat Kota Pekanbaru.
Tujuan dan sasaran yang sama di Kota Magelang namun telah disesuaikan dengan Kota Pekanbaru berlangsung cukup positif dan apresiatif.
Walaupun pertama kali mereplikasi, antusiame pemangku kepentingan di Kota Pekanbaru cukup baik.
Sosialisasi Krenova di Kota Pekanbaru dengan mengundang personel Balitbang Kota Magelang, disambut positif para peserta yang ditandai tingginya keingintahuan mereka melalui banyaknya pertanyaan yang dilontarkan.
Proses pendampingan yang dilakukan dengan menggunakan media sosial dari Balitbang Kota Magelang kepada Balitbang Kota Pekanbaru, mampu menunjukkan proses alih ilmu pengetahuan yang dibuktikan dengan banyaknya peserta terjaring proses pendaftaran di Balitbang Kota Pekanbaru.
Tercatat 48 peserta berperan serta secara aktif dalam proses penilaian, berupa paparan dan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan terhadap beberapa karya.
Proses penilaian pun diketuai oleh personel dari Balitbang Kota Magelang, dengan anggota yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Balitbang Provinsi Riau, akademisi Universitas Riau, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau.
Antusias peserta pun cukup baik, berupa karya-karya yang cukup inovatif dan perlu dikembangkan lebih lanjut.
Karya-karya yang mengikuti proses penilaian, di antaranya Siabang Seger, Aplikasi Keamanan Bangunan-Sensor Gerak berbasis GSM, Aplikasi Fooder sebagai Solusi Order Cepat Masa Kini, IRM ( Instant Refill Marker) sebagai Produk Inovatif dalam Pengisian Ulang Tinta Spidol.
Selain itu, Sotindang (Bakso Patin Kuah Udang), Sarden Komunitas UKM dengan Sistem Reseller dan Medsos, Rumah Jamur Nando, Mocafaosli, Biskuit Gluten Free Pekanbaru, Pupuk Organik Cair Perangsang Pembuahan, Pupuk Perangsang untuk Tanaman Lengkeng agar Berbuah Lebat pada Dataran Rendah Riau.
Selain itu, Potensi Ekonomi Tempe Biji Saga sebagai Alternatif Pengganti Tempe Kedelai, Molnas Dry Jelly: Inovasi Camilan Sehat sebagai Peluang Usaha Kearifan Lokal, Integrated Farming System (Petani Muda Riau), Drakula (Dorayaki Biji Ketapang dan Alpukat): Inovasi Camilan Sehat Tinggi Protein menuju Remaja Indonesia Bebas Gizi Buruk, Teknik Pengawaten Serangga untuk Kerajinan Tangan dengan Rempah Kayu Manis, Cokelat si Nanas, Kotak Kreatif Scrappaper, Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif melalui Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Limbah Kertas Ujian.
Selain itu, Keris Selip Sepukal dan Keris Luk (Pengembangan Khasanah Pakaian Tradisi Melayu), Bintaro Poison (Buah Bintaro sebagai Pestisida Alternatif dan Alami), Tuan Di Bangarna Bank, Bank Sampah Online Pekanbaru, Tong Sampah Ajaib (Aerobic Komposter), Pengolahan Limbah Sampah Plastik menjadi Produk Daur Ulang, Batu Ringan Besi Kantong Plastik dan Batu Ringan Kerikil Plastik.
Selain itu, Pemanfaatan Armeli (Garlic, Lime, Olive Oil) sebagai Solusi Varicose Vein (Varises), Kalsium Oksida dan Sulfur sebagai Pestisida Alami Pengendali Hama Tungau pada Limau Kuok, dan Efek Penggunaan Suplemen Herbal Senior sebagai Pengganti Antibiotik pada Ayam Broiler dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Manusia.
Replikasi Krenova Kota Magelang di Kota Pekanbaru secara umum terlaksana dengan baik dan lancar, namun masih memerlukan evaluasi pada beberapa tahap yang telah dilalui.
Pada tahun yang akan datang, perlu disempurnakan sehingga mampu menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif di Kota Pekanbaru.
*) Andjar Prasetyo, Peneliti Balitbang Kota Magelang
Berita Terkait
Replikasi Kios TPID mampu kendalikan harga komoditas
Rabu, 26 Juni 2024 13:08 Wib
Pemprov Jateng ingin perluas replikasi "Pandawa Kita"
Jumat, 3 Mei 2024 10:32 Wib
Pemkab Tegal replikasi aplikasi inovasi milik DJP Jateng I
Selasa, 26 Maret 2024 10:46 Wib
Utusan Presiden datangi SMKN Jateng, bahas tindak lanjuti rencana replikasi
Kamis, 23 November 2023 6:46 Wib
SMKN Jateng siap bantu replikasi sistem pendidikan
Jumat, 13 Oktober 2023 21:47 Wib
BKKBN puji penanganan tengkes di Jateng, minta daerah lain untuk replikasi
Senin, 13 Februari 2023 16:12 Wib
Pemprov Sulbar replikasi SMK Negeri di Jateng
Senin, 3 Oktober 2022 23:09 Wib
Kemenkes replikasi strategi penanganan pasien COVID-19 DKI untuk daerah lain
Selasa, 6 Juli 2021 12:44 Wib