Kemenangan itu mengantarkan Liverpool ke partai final untuk dua musim beruntun, usai sukses membayar lunas defisit kekalahan 0-3 di laga pertama.
"Keyakinan di ruang ganti sangat luar biasa. Kami tahu bahwa kami bisa melakukan sesuatu yang spesial," kata Henderson dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi UEFA.
Henderson bahkan tak sungkan untuk menyebutkan bahwa laga itu bakal tercatat di titian sejarah sebagai salah satu pertandingan paling berkesan di Anfield.
"Malam yang spesial di Anfield, sesuatu yang berada di antara yang terbaik," katanya.
Baca juga: Liverpool lunasi defisit tiga gol dari Barcelona demi menjejaki final
Henderson turut berperan atas terciptanya gol pembuka keunggulan Liverpool, setelah tembakannya tak mampu diamankan sempurna oleh kiper Marc-Andre ter Stegen dan bola muntah berhasil disambar oleh Divock Origi.
Lantas pemain pengganti Georginio Wijnaldum sukses menyandang status sebagai supersub dengan dua gol yang ia cetak di paruh awal babak kedua demi menyamakan kedudukan agregat 3-3.
Malam yang spesial di Anfield diakhiri dengan cara yang tak biasa, yakni siasat cerdik Trent Alexander-Arnold melepaskan sepak pojok cepat melihat Barcelona lengah dan bolanya dikirimkan tepat kepada Origi yang berdiri bebas untuk menjebol gawang Ter Stegen lagi.
"Semua orang sungguh-sungguh luar biasa," kata Henderson seolah kehabisan kata-kata menggambarkan daya juang Liverpool di laga tersebut.
Henderson sendiri sempat terkapar di pertengahan babak pertama yang sempat menimbulkan kekhawatiran, namun ia bangkit dan menyelesaian pertandingan 90 menit penuh disertai total sembilan menit injury time.
Liverpool melangkah ke partai final Liga Champions untuk dua musim beruntun, dan kali ini mereka akan menghadapi pemenang laga semifinal lain antara Ajax kontra Tottenham Hotspur.
Ajax sementara mengantongi keunggulan agregat 1-0 jelang laga kedua di markasnya sendiri.
Baca juga: Sejak awal Wijnaldum yakin Liverpool bisa menang 4-0