Solo (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui investasi salah satunya sektor pasar modal.
"Ini (upaya) mempertahankan kondisi perekonomian seseorang dari hantaman inflasi," kata Kepala BEI Surakarta M Wira Adibrata di sela Sekolah Pasar Modal Bersama Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Surakarta di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta, Selasa.
Ia mengatakan uang yang diinvestasikan di pasar modal lebih baik dibandingkan jika uang hanya disimpan di rumah.
"Misalnya ada ayah yang ingin membelikan sepeda motor anaknya. Untuk menyisihkan uang dia menyimpannya di celengan. Setelah beberapa tahun, uangnya masih ada di celengan dengan nilai yang sama tetapi harga sepeda motor sudah naik tajam," katanya.
Ia mengatakan hasil yang diperoleh akan berbeda jika ayah tersebut menginvestasikan uangnya, salah satunya di pasar modal.
Menurut dia, keuntungan yang diperoleh akan menyesuaikan kinerja perusahaan yang bertindak sebagai emiten.
Kasus lain, dikatakannya, saat ini sebagian kaum milenial juga terancam sulit memiliki rumah karena harga rumah yang terus mengalami kenaikan.
"Kondisi ini diimbangi dengan gaya hidup milenial yang lebih suka bebas, jalan-jalan, dan tanpa tekanan. Kalau tidak memikirkan harga properti yang luar biasa, tentu akan bahaya bagi mereka," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, BEI bekerja sama dengan pihak lain aktif menggelar kegiatan edukasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pasar modal.
Sementara itu, Ketua Perbanas Soloraya Kadi Gunawan mengatakan pelaku industri perbankan perlu memahami sektor investasi agar mampu memberikan pemahaman serupa kepada masyarakat.
"Salah satunya adalah untuk mengakses pasar modal tidak perlu modal yang sangat besar seperti dulu," katanya.
Ia berharap ke depan kegiatan tersebut dapat dilakukan secara rutin agar mampu menjangkau lebih banyak pelaku industri perbankan.