Jakarta (Antaranews Jateng) - Pihak berwajib Polandia telah menangkap seorang karyawan Huawei asal China dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.
Namun, menurut keterangan pihak berwajib kepada Reuters, Jumat (11/1) waktu setempat, tuduhan tersebut terkait dengan tindakan secara individu, dan tidak terkait langsung dengan Huawei.
Produsen peralatan telekomunikasi Huawei menghadapi pengawasan ketat di negara-negara Barat atas hubungannya dengan pemerintah China dan tuduhan -- yang dipimpin Amerika Serikat -- bahwa peralatan itu dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai.
Tidak ada bukti yang dibeberkan kepada publik, dan Huawei telah berulang kali membantah klaim tersebut, namun tuduhan itu telah menyebabkan sejumlah negara Barat membatasi akses Huawei ke pasar mereka.
Juru bicara dinas keamanan Polandia, Stanislaw Zaryn, mengatakan Badan Keamanan Dalam Negeri (ISA) Polandia menahan seorang warga negara China dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia pada 8 Januari karena tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.
Dia juga mengatakan bahwa kedua pria itu telah mendengar dakwaan dan akan ditahan selama tiga bulan.
"Hal ini berkaitan dengan tindakannya, itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat dia bekerja," kata Zaryn tentang pria warga negara China itu.
Sumber Reuters yang mengetahui masalah ini mengatakan karyawan Huawei bernama Wang Weijing telah ditangkap tetapi tidak dituntut.
Profil LinkedIn Wang menunjukkan bahwa dia telah bekerja untuk divisi Polandia Huawei sejak 2011 dan sebelumnya menjabat sebagai atase untuk Konsul Jenderal China di Gdansk dari 2006-2011.
Saluran TV publik Polandia TVP mengatakan bahwa pria Polandia itu adalah mantan perwira ISA, dan bahwa pihak keamanan telah menggeledah kantornya saat ini, perusahaan telekomunikasi Orange Polska. Kantor lokal Huawei juga digeledah, TVP melaporkan.
Kementerian luar negeri China mengatakan "sangat prihatin" dengan laporan itu, dan mendesak Polandia untuk menangani kasus ini "dengan adil."
Huawei, dalam pernyataan tertulis, mengatakan bahwa pihaknya mengetahui situasi tersebut, namun tidak berkomentar lebih lanjut.
"Huawei mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat Huawei beroperasi, dan kami mewajibkan setiap karyawan untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat mereka tinggal," kata Huawei, seperti dilansir Reuters.
Orange Polska mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa pihak keamanan pada Selasa (8/1) mengumpulkan materi terkait dengan seorang karyawan, yang tidak diidentifikasi.
Perusahaan tersebut mengatakan tidak tahu apakah penyelidikan terkait dengan pekerjaan profesional karyawan, dan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang, demikian Reuters.
Baca juga: Huawei fokus pada pengembangan 5G dan AI tahun ini
Baca juga: Huawei luncurkan CPU berbasis ARM, Kunpeng 920