Semarang (Antaranews Jateng) - Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha mengatakan media sosial menyediakan fitur pelaporan konten negatif, seperti pornografi dan praktik perdagangan manusia, guna mencegah prostitusi daring (online).
"Untuk mengantisipasi menyebarnya lebih luas, masyarakat diberikan fitur pelaporan oleh platform media sosial. Gunanya agar akun bisa ditutup karena meresahkan," kata Pratama menjawab pertanyaan Antara di Semarang, Kamis.
Namun, lanjut Pratama, jika mengetahui pelaku atau pemegang akun medsos maupun web prostitusi, masyarakat bisa langsung melapor kepada pihak kepolisian karena ini merupakan ranah dan tugas mereka sebagai aparat.
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC) itu mengatakan bahwa Twitter sebenarnya telah menyediakan fitur pengaduan untuk melaporkan akun yang bermasalah.
"Caranya sangat mudah. Silakan masuk menu http://support.twitter.com/forms, lalu perhatikan pada daftar pengaduan 'report a violation' dan pilih menu 'reporting spam'," kata pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.
Menurut dia, praktiknya sudah berjalan, banyak akun porno dan prostitusi yang ditutup Twitter. Begitu pula, Bigo yang dahulu sempat ramai karena menjadi tempat transaksi. Dalam hal ini, Pemerintah sudah menindak dengan baik.
Pratama mengatakan bahwa platform prostitusi daring memang banyak sekali. Ada yang memakai tinder, WeChat, dan juga Bee Messenger.
"Bagi masyarakat yang menemui akun prostituai bisa langsung melaporkan dengan fitur yang ada agar segera diblokir," katanya.