470 taruna Akmil ikuti latihan Praja Bakti di Wonosobo
Wonosobo (Antaranews Jateng) - Sebanyak 470 taruna/taruni Akademi Militer (Akmil) Magelang tingkat II dan III mengikuti latihan Praja Bakti di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada 2-7 Desembera 2018.
Upacara pembukaan Latihan Praja Bakti yang digelar di Lapangan Kaliwiro, Wonosobo, Minggu, dipimpin oleh Bupati Wonosobo Eko Purnomo.
Eko Purnomo mengatakan latihan praja bakti selama enam hari ke depan semoga dapat mempengaruhi perubahan paradigma pembangunan masyarakat, ke arah yang lebih partisipatif, mandiri, dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah setempat secara lebih bijaksana, dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.
Ia menuturkan kondisi geografis Kabupaten Wonosobo sangat mendukung sistem pertanian. Pertanian sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat, yang memberikan sumbangan cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, Wonosobo juga sebagai daerah kunjungan wisata kedua di Jawa Tengah, selain memiliki panorama alam yang indah dan masih sangat natural, potensi budaya yang memikat, serta produk unggulan daerah yang khas, juga mampu mengangkat nama daerah ini hingga kancah intemasional.
Berkenaan dengan kondisi pertahanan keamanan, katanya Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang relatif aman dan damai, meskipun dengan beragam kemajemukan masyarakatnya.
"Kerukunan beragama juga terjamin dengan baik, hal tersebut didukung dengan adanya Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) dan adanya Perda Ramah HAM," katanya.
Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi mengatakan latihan selama enam hari ini untuk memberi pembelajaran kepada para taruna/taruni terkait dengan masalah teritorial.
Selain itu, agar para taruna/taruni dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat dan membaur serta membantu masyarakat.
Dalam latihan ini, para taruna/taruni akan melakukan kegiatan karya bakti, komunikasi sosial dan melakukan pembinaan ketahanan wilayah. Selain itu, dengan keberadaan para taruna-taruni pada kegiatan ini, dapat menarik minat anak-anak SMA untuk mengabdikan diri di instansi militer atau Akademi Militer pada khuusnya.
Komandan Distrik Militer 0707/Wonosobo, Letkol Czi Fauzan Fadli menjelaskan, sasaran dari kegiatan latihan praja bakti taruna/taruni ini adalah kegiatan fisik dan nonfisik.
Kegiatan fisik berupa karya bakti meliputi penataan dan perbaikan jalan. Pengaspalan jalan, pemasangan drainase, perbaikan saluran irigasi, pengecatan dan pembersihan mushala dan pembersihan saluran irigasi.
Kemudian kegiatan nonfisik berupa promosi taruna/taruni Akmil. Penyuluhan bela negara dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu, dilaksanakan pelatihan marching band, pelatihan PBB, anjangsana, bakti Sosial, riset sosial, dan stan pameran Akmil.
Ia mengatakan program latihan praja bakti dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah dalam memberdayakan wilayah pertahanan dan membantu tugas pemerintah daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Upacara pembukaan Latihan Praja Bakti yang digelar di Lapangan Kaliwiro, Wonosobo, Minggu, dipimpin oleh Bupati Wonosobo Eko Purnomo.
Eko Purnomo mengatakan latihan praja bakti selama enam hari ke depan semoga dapat mempengaruhi perubahan paradigma pembangunan masyarakat, ke arah yang lebih partisipatif, mandiri, dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah setempat secara lebih bijaksana, dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.
Ia menuturkan kondisi geografis Kabupaten Wonosobo sangat mendukung sistem pertanian. Pertanian sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat, yang memberikan sumbangan cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, Wonosobo juga sebagai daerah kunjungan wisata kedua di Jawa Tengah, selain memiliki panorama alam yang indah dan masih sangat natural, potensi budaya yang memikat, serta produk unggulan daerah yang khas, juga mampu mengangkat nama daerah ini hingga kancah intemasional.
Berkenaan dengan kondisi pertahanan keamanan, katanya Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang relatif aman dan damai, meskipun dengan beragam kemajemukan masyarakatnya.
"Kerukunan beragama juga terjamin dengan baik, hal tersebut didukung dengan adanya Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) dan adanya Perda Ramah HAM," katanya.
Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi mengatakan latihan selama enam hari ini untuk memberi pembelajaran kepada para taruna/taruni terkait dengan masalah teritorial.
Selain itu, agar para taruna/taruni dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat dan membaur serta membantu masyarakat.
Dalam latihan ini, para taruna/taruni akan melakukan kegiatan karya bakti, komunikasi sosial dan melakukan pembinaan ketahanan wilayah. Selain itu, dengan keberadaan para taruna-taruni pada kegiatan ini, dapat menarik minat anak-anak SMA untuk mengabdikan diri di instansi militer atau Akademi Militer pada khuusnya.
Komandan Distrik Militer 0707/Wonosobo, Letkol Czi Fauzan Fadli menjelaskan, sasaran dari kegiatan latihan praja bakti taruna/taruni ini adalah kegiatan fisik dan nonfisik.
Kegiatan fisik berupa karya bakti meliputi penataan dan perbaikan jalan. Pengaspalan jalan, pemasangan drainase, perbaikan saluran irigasi, pengecatan dan pembersihan mushala dan pembersihan saluran irigasi.
Kemudian kegiatan nonfisik berupa promosi taruna/taruni Akmil. Penyuluhan bela negara dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu, dilaksanakan pelatihan marching band, pelatihan PBB, anjangsana, bakti Sosial, riset sosial, dan stan pameran Akmil.
Ia mengatakan program latihan praja bakti dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah dalam memberdayakan wilayah pertahanan dan membantu tugas pemerintah daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.