Banyumas (Antaranews Jateng) - Pergelaran "Grebeg Sura Baturraden" mampu menarik minat ribuan wisatawan dari berbagai daerah untuk mengunjungi Lokawisata Baturraden, kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani.
"Kalau melihat kondisinya seperti ini, jumlah pengunjungnya diperkirakan mencapai 15.000-20.000 orang. Ini hampir sama dengan hari ketiga lebaran," katanya usai pergelaran "Grebeg Sura Baturraden" di Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengakui pengunjung Lokawisata Baturraden yang ingin menyaksikan pergelaran "Grebeg Sura Baturraden" tidak hanya wisatawan lokal, juga wisatawan dari berbagai daerah seperti Semarang, Cirebon, Jakarta, dan sebagainya.
Bahkan, kata dia, sejumlah wisatawan mancanegara khususnya dari Hongaria juga datang ke Lokawisata Baturraden untuk menyaksikan agenda wisata tahunan tersebut.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan, Asis mengatakan pihaknya selalu melakukan evaluasi agar acara serupa yang akan digelar pada tahun berikutnya dapat lebih baik.
"Setiap habis kegiatan, kami selalu melakukan evaluasi agar tidak monoton begitu-begitu saja. Tetapi ada evaluasi, ada perubahan, sehingga yang akan menonton pada tahun depan tidak bosan," katanya.
Akan tetapi yang paling penting, kata dia, pihaknya bakal menyerahkan penyelenggaraan kegiatan tersebut kepada masyarakat.
Dengan demikian, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas hanya memfasilitasi saja.
"Jadi nantinya yang lebih berperan adalah masyarakat, khususnya masyarakat pariwisata Baturraden seperti yang sudah kami lakukan di masyarakat Serayu kemarin (Festival Serayu Banyumas 2018, red.) juga begitu, sehingga mereka merasa memiliki kegiatan tersebut," jelasnya.
Kendati nantinya penyelenggaraan kegiatan akan diserahkan kepada masyarakat, dia mengatakan bantuan dana dari Pemkab Banyumas untuk mendukung pergelaran "Grebeg Sura Baturraden" tetap ada dan dijadikan sebagai stimulan.
Pergelaran "Grebeg Sura Baturraden" yang digelar pada hari Minggu (30/9) diawali dengan kirab dari Wanawisata Baturraden menuju Lokawisata Baturraden.
Kirab tersebut terdiri atas barisan pembawa tombak Ki Bau Reksa dan Ki Singkir Kala yang diikuti barisan "rontek", pembawa dua gunungan, serta pembawa "jolen" berisi tumpeng kuat, tumpeng "robyong", dan tumpeng triwarna.
Selain itu, ada pembawa "wedhus kendhit" (kambing berbulu hitam namun di bagian perutnya berwarna putih melingkar seperti menggunakan ikat pinggang, red.), pembawa "belisan", dan barisan pembawa tenong beserta lauknya.
Sesampainya di lapangan Lokawisata Baturraden, seluruh bawaan yang terdiri atas berbagai makanan didoakan sesepuh masyarakat dengan harapan masyarakat sekitar Gunung Slamet selalu diberi keselamatan, keberkahan, dan kemakmuran oleh Tuhan.
Setelah didoakan, dua gunungan yang diarak diperebutkan oleh masyarakat yang hadir, sedangkan tumpeng "robyong", dan tumpeng triwarna akan dilarung di Sungai Gumiwang yang berada di tengah Lokawisata Baturraden usai penyembelihan "wedhus kendhit" di kompleks pemakaman petilasan atau situs Baturraden.
Sementara nasi beserta lauknya yang dibawa dengan tenong dimakan bersama oleh masyarakat dan wisatawan usai rangkaian kegiatan.
Salah seorang wisatawan asal Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Susanto mengaku sengaja datang ke Lokawisata Baturraden untuk menyaksikan "Grebeg Suran Baturraden".
"Tadi saat perebutan gunungan, saya mendapatkan kelapa tua yang nantinya akan ditanam di halaman rumah dengan harapan memberikan berkah karena sebelum diperebutkan telah didoakan oleh sesepuh masyarakat," katanya.
Berita Terkait
Pandhita gelar Grebeg Pasar Gede Solo kenalkan Andika-Hendi
Sabtu, 23 November 2024 19:08 Wib
Bupati Purbalingga : Grebeg Suran wujud pelestarian budaya lokal
Sabtu, 27 Juli 2024 16:29 Wib
FIFGroup Grebeg Pasar di Kota Semarang targetkan penyaluran pembiayaan Rp3,6 Miliar
Jumat, 26 Juli 2024 19:34 Wib
Kirab Grebeg Besar Idul Adha di Demak
Senin, 17 Juni 2024 17:20 Wib
Pemkab upayakan Grebeg Besar Demak jadi agenda internasional
Jumat, 7 Juni 2024 9:08 Wib
Dikbud: "Grebeg Gethuk" memperkuat jenama Kota Magelang
Jumat, 26 April 2024 3:08 Wib
Bulog Surakarta gelar Grebeg Pasar salurkan beras 8-9 ton
Kamis, 29 Februari 2024 15:43 Wib
Bulog Surakarta gelar "Grebeg Pasar" untuk antisipasi fluktuasi harga
Kamis, 22 Februari 2024 9:00 Wib