Semarang (Antaranews Jateng) - PT PLN (Persero) telah melakukan perbaikan gardu listrik secara bertahap dan memastikan listrik di tiga Gili yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan sudah menyala kembali usai gempa (5/8).
Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan menyebutkan gardu yang sudah beroperasi normal di Gili Trawangan sebanyak 11 dari 81 gardu, Gili Meno 7 dari 15 gardu, dan Gili Air 26 dari 27 gardu (1 gardu kondisi trafo rusak), sehingga total 44 dari 123 gardu distribusi sudah beroperasi di tiga Gili.
"Kami fokus memperbaiki dan mengamankan infrastruktur kelistrikan di sana agar aktivitas masyarakat dapat terbantu. Tim PLN berhasil menyalakan listrik di tiga Gili setelah tiga hari bekerja keras," kata Djoko R. Abumanan.
Djoko menjelaskan sebenarnya listrik tiga Gili dapat dinyalakan dengan cepat, namun terjadi gempa susulan pada Kamis (8/8) yang memporak-porandakan kembali kelistrikan di tiga Gili.
"Tim PLN yang sedang bekerja di sana kami evakuasi ke tempat aman dan Jumat (9/8) perbaikan dilakukan kembali oleh tim PLN untuk penormalan listrik," tegas Djoko.
Djoko menambahkan bahwa para petugas dikerahkan untuk mengamankan dan memperbaiki jaringan mulai dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Sambungan Rumah (SR) hingga kWh meter pelanggan.
"PLN juga mengirimkan dua buah trafo 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan 2 buah trafo 50 kVA untuk perbaikan di Gili Air dan 2 buah trafo 250 kVA untuk di Gili Trawangan. Pengirimian alat-alat kelistrikan tersebut menggunakan kapal TNI," jelasnya.
Seluruh perbaikan, tambah Djoko, memerlukan upaya masif dan berkelanjutan, mengingat banyaknya infrastruktur kelistrikan yang rusak parah pascagempa, sehingga seluruh upaya dilakukan bersama TNI AL dan kepolisian.
"Nyalanya listrik di Gili sangat dinantikan oleh masyarakat. Pasalnya, banyak infrastruktur kelistrikan yang roboh pascagempa dan menyebabkan pemadaman total di tiga Gili yang melumpuhkan aktifitas masyarakat. Untuk itu, kehadiran PLN bersama TNI dan Polri dalam rangka pemulihan kondisi kelistrikan disambut baik oleh masyarakat," katanya.
Kareema, warga setempat mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada PLN yang telah melakukan recovery listrik karena masih banyak masyarakat yang tetap tinggal di kawasan tiga Gili dan sangat membutuhkan listrik.
PLN telah memeriksa seluruh jaringan di pulau Lombok dan memastikan dalam kondisi baik. Sejak Selasa (7/8) PLN telah mengamankan pasokan listrik untuk posko-posko bencana dan tempat-tempat pengungsian yang terdaftar, yang menjadi prioritas utama pemulihan listrik pascagempa.
Sementara di Kota Tanjung yang mengalami kerusakan parah setelah diguncang kembali oleh gempa susulan pada Kamis (10/8) PLN sudah melistriki posko-posko bencana dan instansi pemerintah/TNI-POLRI.
"Berkat kegigihan tim PLN dan relawan meski masih sering gempa susulan di lokasi, saat ini tersisa 91 gardu yang belum nyala. Satu demi satu, dari hari ke hari dinormalkan kembali agar beroperasi aman. Kantor-kantor seperti Kodim dan Polsek listrik telah nyala, sementara penerangan jalan dan rumah belum, karena ternyata bangunan yang tersisa tinggal sekitar 25 persen di Tanjung," demikian Djoko.