Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 22 kali gempa bumi sejak 18 April 2018 yang berlokasi di Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Tercatat 22 kali gempa bumi, yang terakhir terjadi pada Sabtu (19/5)," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Selasa.
Walaupun demikian, kata dia, tren gempa susulan cenderung menurun baik dari sisi kekuatan maupun intensitasnya.
"Berdasarkan analisa kami gempa susulan semakin menurun baik dari sisi kekuatan maupun intensitasnya," ujarnya.
Sementara itu, gempa tektonik pertama terjadi pada Rabu 18 April 2018, dengan kekuatan 4,4 SR.
Pusat gempa berlokasi di darat pada kedalaman empat kilometer pada jarak 52 kilometer Utara Kebumen.
Menurut BMKG lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.
Sementara itu, pada Sabtu (19/5) wilayah Kalibening Kabupaten Banjarnegara kembali diguncang gempa tektonik pada pukul 16.37 WIB.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa berkekuatan 2,8 SR berlokasi di darat pada jarak 14 kilometer arah Timur Laut Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah pada kedalaman 7,5 kilometer," katanya.
Berdasarkan dari laporan masyarakat, tambah dia, gempabumi ini dirasakan di Kalibening, Banjarnegara, I SIG-BMKG (I-II MMI).
BMKG terus mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG, tambah dia, akan terus melakukan pemuktahiran data dan menginformasikan kepada masyarakat.