Magelang - Salah satu program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di bidang pertanian adalah mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Terkait hal ini, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian turut serta dengan mengerahkan mahasiswanya di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dengan melaksanakan pendampingan kepada petani dan peternak sampai di daerah perbatasan.
STPP Magelang sebagai salah satu UPT yang diberikan mandat untuk mendampingi petani dan peternak di wilayah Jawa Tengah, melepas 253 mahasiswanya ke lapangan untuk mendampingi petani peternak guna mempercepat luas tambah tanam (LTT) dengan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Melalui pendampingan ini, dijelaskan cara mengoperasikan alsintan kepada kelompok tani. Selain itu, juga mengundang narasumber kompeten di bidang pertanian dan peternakan di Kebumen.
Dalam pertemuan dengan kelompok tani ternak (KTT), Selasa (24/4) di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, penyelenggara mengundang inseminator dari Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Kebumen, Sutris, S.ST, yang menjelaskan tentang kelembagaan.
"Peternak diwajibkan melestarikan dan mengembangkan sapi peranakan Ongole (SPPO) karena SPPO Kebumen memiliki ciri khas yang tidak ada di kabupaten lain sehingga sebagai peternak harus ikut dalam pelestarian sapi PO ini," ujar Sutris.
SPPO Kebumen sudah menjadi galur sejak 2016. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesejahteraan Hewan menyatakan bahwa Kebumen sebagai wilayah sumber bibit. Selain itu, SPPO juga pernah menjadi juara 1 tingkat Nasional 2018.
"Harapannya, tahun ini kita menjadi juara 1 nasional lagi," katanya.
Ciri khas SPPO Kebumen memiliki punuk besar, baik jantan maupun betina, bagian muka agak cembung, bagian bulu mata yang hitam, dan memiliki gelambir yang tebal sampai perut dan berlipat membentuk segi tiga.
Selain itu, juga memiliki ekor besar yang terus mengecil berwarna hitam di ujungnya dengan panjang sampai siku.
"Peternak harus mulai mencatat kapan perkawinan sampai pelaporan kondisi ternak yang dibibitkan, koordinasi, komunikasi, dan konsultasi antara peternak recorder dengan inseminatornya," tegasnya.
Kabupaten Kebumen akan mengadakan seleksi ternak bibit untuk dilombakan pada Juli 2018, seperti yang rutin diadakan setiap tahunnya. (stpp/tantyanuar)