Magelang, ANTARA JATENG - Tim Innovative Government Award (IGA) melakukan penilaian di sejumlah titik di Kota Magelang sebagai salah satu dari sepuluh nomine penerima penghargaan IGA.
"Penilaian ini adalah tindak lanjut dari paparan Wali Kota Magelang. Kami mengecek sejauh mana kesiapan Kota Magelang," kata Ketua Tim Penilai IGA untuk Kota Magelang, Teguh Narutomo, di Magelang, Jumat.
Ia menuturkan kriteria penilaian terhadap kota/kabupaten yang masuk dalam nominasi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.
"Kriteria yang disyaratkan dalam PP tersebut, kami pegang untuk dasar penilaian. Kami berharap tidak ada rekayasa dan bisa melakukan penilaian secara 'fairplay', adil, dan mendapatkan sesuatu yang benar-benar ada di Kota Magelang," katanya.
Selain Kota Magelang, katanya, ada sembilan kota lain yang juga masuk nomine penghargaan itu, kemudian 10 kabupaten, dan tiga provinsi.
"Penilaian kali ini merupakan tahapan terakhir. Sesuai jadwal, tanggal 3 Desember 2017 akan diputuskan untuk menentukan para juara," katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang, Arif Barata Sakti, menuturkan keberadaan Balitbang sejak tahun 2008 adalah mengawal dan mendampingi inovasi di Kota Magelang.
"Peran litbang kemudian diimplementasikan dalam beberapa kegiatan yang menghasilkan inovasi-inovasi di masyarakat dan perangkat daerah. Pada level masyarakat dilaksanakan penjaringan kreativitas dan inovasi masyarakat (krenova) yang dimulai sejak tahun 2004, jauh sebelum Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 dilahirkan," katanya.
Sejalan dengan lahirnya PP 38 Tahun 2017, katanya, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengajak perangkat daerah untuk berinovasi melalui kegiatan inovasi OPD-BUMD yang digawangi Balitbang Kota Magelang.
Ia mengatakan inovasi di masyarakat dan OPD memberikan media konsiten, positif, dan berkelanjutan dalam mewarnai pembangunan di Kota Magelang, hal ini juga berdampak pada bergeraknya indikator ekonomi daerah ke arah yang lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi rata-rata di posisi enam persen, indeks pembangunan manusia rata-rata di angka 75,39 dan penurunan tingkat kemiskinan rata-rata per tahun sebesar 0,4 persen.
"Berbagai inovasi telah lahir dan memiliki nilai manfaat pada Tahun 2017 sebagai bagian dari pendukung pemerintah daerah inovatif, antara lain di kategori Tata Kelola Pemerintahan adalah Smart City dan DataGo, sedangkan yang masuk kategori pelayanan publik adalah SIPPUT, kampung organik, kampung IT, krenova, ATCS Audio Announcer dan Cek KIR Online," katanya. (hms)