Jakarta, ANTARA JATENG - Seiring lanskap ancaman yang terus berevolusi dan berkembang, organisasi maupun individu perlu memastikan bahwa mereka memiliki rancangan keamanan siber yang solid, bersih dan, kuat untuk melindungi lingkungan digital mereka dengan lebih baik, serta mendeteksi ancaman dan merespon serangan.
Berikut adalah empat praktik terbaik yang dapat dipertimbangkan oleh individu dan organisasi untuk meminimalisir risiko siber mereka dan tetap bertahan dalam lanskap ancaman yang selalu berubah, sebagaimana dirilis Microsoft Asia Pasifik:
1. Jangan bekerja di hotspot Wi-Fi umum tempat penyerang dapat "mengintip" komunikasi digital, menangkap detil login dan kata sandi, serta mengakses data pribadi.
2. Teratur memperbarui sistem operasi dan program perangkat lunak lainnya untuk memastikan patch terbaru telah diinstal. Hal ini dapat mengurangi risiko eksploitasi kerentanan.
3. Mengurangi risiko kompromi kredensial dengan mendidik pengguna tentang mengapa mereka harus menghindari kata kunci sederhana dan menerapkan metode otentikasi multi faktor, seperti satu dari Azure Multi-Factor Authentication (MFA).
4. Terapkan kebijakan keamanan yang mengontrol akses kepada data sensitif dan membatasi akses jaringan perusahaan ke pengguna, lokasi, perangkat, dan sistem operasi yang sesuai. Kebijakan ini dapat secara otomatis memblokir pengguna tanpa otorisasi yang tepat atau menawarkan saran yang mencakup pengaturan ulang kata sandi dan penegakan autentikasi multi-faktor.