Jakarta, ANTARA JATENG - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais
menginginkan berbagai pihak untuk dapat meningkatkan kesadaran terhadap
serangan siber karena selama ini kewaspadaan tersebut dinilai masih
minim di tengah masyarakat.
"Terkait dengan budaya berinternetnya bangsa Indonesia, kita ini
sekadar konsumen terhadap teknologi canggih internet," kata Hanafi Rais
dalam rilis, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Hanafi, sebagian besar warga masih hanya menggunakan
internet untuk pribadi tetapi kurang sadar terkait dengan serangan
siber.
Politisi Partai Amanat Nasional itu mengingatkan bahwa jumlah
pengguna internet di Indonesia pada 2016 mencapai 132 juta orang.
Untuk itu, ujar dia, kesadaran masyarakat akan bahaya serangan siber harus dibentuk.
Namun di sisi lain, lanjutnya, juga harus ada jaminan pertahanan dan keamanan teknologi siber dari pemerintah atau negara.
Sebagaimana diwartakan, Anggota Komisi I DPR Sukamta menilai Badan
Siber dan Sandi Negara harus segera membuat perencanaan matang untuk
membangun sistem keamanan siber, salah satunya peta jalan pengembangan
sumber daya manusia yang tangguh.
"Badan ini perlu membuat peta jalan yang jelas dan terukur untuk
pengembangan sumber daya manusia (SDM) siber yang tangguh dan membangun
kemampuan teknologi siber yang mumpuni secara mandiri sehingga tidak ada
ketergantungan pada produk asing pada masa depan," kata Sukamta di
Jakarta, Jumat (2/6).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menilai sebagai langkah awal,
pemerintah harus mengisi kelembagaan tersebut dengan SDM profesional
yang memiliki rekam jejak kompeten di bidang informasi dan teknologi.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah resmi dibentuk
setelah ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 53 tahun 2017 oleh
Presiden Joko Widodo pada 19 Mei 2017.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara setelah
mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila
Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (1/6), memastikan Perpres BSSN
diundangkan untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan siber.
"Perpresnya sudah, sudah diundangkan bahkan. Jadi Basinas ini dari
mulai mendeteksi, mencegah, sampai kalau terjadi kalau ada kaitannya
sama cyber security dia juga memperbaiki," katanya.
Berita Terkait
Hanafi Rais alami luka berat akibat kecelakaan di Tol Cipali
Minggu, 18 Oktober 2020 16:29 Wib
Mobil Hanafi Rais terlibat kecelakaan di Tol Cipali
Minggu, 18 Oktober 2020 13:55 Wib
Bupati ini dapat tas dan perhiasan senilai Rp595,855 juta
Jumat, 19 Juli 2019 12:53 Wib
Seniman Hanafi dan Goenawan Mohamad gelar pameran "57 x 76"
Jumat, 22 Juni 2018 15:59 Wib
Belum Lengkap, Empat Parpol di Kudus Diminta Perbaiki Berkas Keanggotaan
Selasa, 17 Oktober 2017 11:52 Wib
Hanafi Rais Menilai Pemutaran Film G30S/PKI Sah-sah Saja
Rabu, 20 September 2017 21:35 Wib
Hanafi tidak ingin Keberhasilan Menembak Mati Santoso menjadi Saling Klaim
Rabu, 20 Juli 2016 17:12 Wib
Hanafi minta Pemerintah Tingkatkan Komunikasi dengan ASEAN terkait LCS
Selasa, 28 Juni 2016 12:38 Wib