Semarang, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kajian sistem nomor polisi ganjil-genap kendaraan di jalan tol, bisa segera tuntas sebelum benar-benar diterapkan oleh pemerintah.
"Saya ingin kajiannya tuntas dulu, apakah itu nanti cukup bisa efektif untuk diterapkan atau tidak," katanya di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, kajian mengenai sistem nopol ganjil-genap kendaraan di jalan tol itu perlu dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak seperti Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Mabes Polri.
Ganjar juga meminta agar dilakukan simulasi di lapangan mengenai sistem nopol ganjil-genap kendaraan di jalan tol.
"Coba simulasinya lebih banyak atau lebih sedikit, apakah mengganggu atau tidak, kita mesti lihat," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai meninjau proyek jalan tol Batang-Semarang di Kalikangkung, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Tambakaji, Kota Semarang.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah mendukung realisasi penerapan sistem nomor polisi ganjil-genap di jalan tol sebegai salah satu upaya mengendalikan kepadatan kendaraan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.
"Sistem nopol ganjil-genap akan mengurangi volume kendaraan antara 20-30 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat.
Menurut dia, penerapan sistem nopol ganjil-genap yang saat ini terus dikaji oleh berbagai pihak bisa juga untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan tol di Provinsi Jateng yang akan dibuka secara fungsional pada arus mudik-balik Lebaran tahun ini.
Terkait dengan wacana sistem nopol ganjil-genap, Satriyo menjelaskan bahwa kendaraan dengan nopol ganjil diizinkan melintas di ruas jalan tol pada tanggal ganjil, sedangkan nopol genap diperbolehkan melintas pada tanggal genap.
Kendaraan yang nopolnya ganjil yang mudik pada tanggal genap diminta melintas di ruas jalan nasional tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.