New York, ANTARA JATENG - Kurs dolar AS berakhir lebih rendah terhadap
mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah
meningkatnya kekhawatiran mengenai apakah pemerintah Trump sepenuhnya
akan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonominya.
Para analis mengatakan, tampaknya ada sedikit kemajuan dalam
reformasi pajak dan belanja publik yang Presiden AS Donald Trump telah
janjikan awal bulan ini, yang telah memperlemah sentimen pasar dan
membatasi penguatan dolar.
Menurut risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve
yang dirilis pada Rabu (22/2), para pejabat Fed menyatakan keyakinan
mereka dalam perekonomian dan mengharapkan kenaikan suku bunga
berikutnya akan "segera" diputuskan, tetapi mereka juga menekankan
ketidakpastian kebijakan pemerintahan Trump.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama,
turun 0,16 persen menjadi 101,060 pada akhir perdagangan
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0572 dolar AS
dari 1,0564 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,2541 dolar AS dari 1,2457 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar
Australia menguat menjadi 0,7715 dolar AS dari 0,7706 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,75 yen Jepang, lebih rendah dari 113,15 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh ke 1,0073 franc Swiss dari 1,0102 franc
Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3114 dolar Kanada dari 1,3165 dolar
Kanada, demikian Xinhua.