Magelang, Antara Jateng - Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan anomali cuaca berupa musim kemarau basah saat ini menguntungkan petani padi.
"Asal hujan pada kemarau basah ini tidak sampai menimbulkan banjir maka justru menguntungkan para petani padi karena bisa bercocok tanam terus-menerus," katanya di Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan hal tersebut usai menyambut kedatangan Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan seperti diketahui panen raya belum lama berlalu, tetapi di beberapa daerah saat ini sudah panen lagi.
Seharusnya, ujarnya, sekarang ini musim kemarau. Akan tetapi karena kemaraunya banyak hujan, petani bisa bercocok tanam secara berkesinambungan
"Bahkan tidak ada kemarau maka petani bisa menyambung terus tanaman padinya dan sekarang hampir tidak ada daerah yang kesulitan air atau kekeringan padinya," katanya.
Menurut dia, dalam situasi seperti ini justru menguntungkan bagi petani padi, sedangkan menurut hitung-hitungan, Jateng saat ini sudah surplus pangan.
Ia berharap dengan adanya anomali cuaca produksi padi mengalami peningkatan.
Namun, katanya, kondisi saat ini kurang menguntungkan untuk tanaman perkebunan, khususnya tembakau karena pengolahan komoditas itu memang agak repot kalau masih hujan seperti sekarang ini.
"Memang ada plus dan minusnya, tetapi kelihatannya petani sudah menggunakan ilmu 'titen', maka petani juga bisa menyesuaikan dengan anomali cuaca ini," katanya.
Berita Terkait
PLN berhasil tangani anomali tower jaga keandalan pasokan listrik
Jumat, 24 Mei 2024 10:28 Wib
Ada bibit siklon tropis berpotensi jadi badai super bergerak mendekati Jawa
Rabu, 16 November 2022 12:07 Wib
Pemkab Banyumas ajak petani ikut asuransi pertanian secara mandiri
Rabu, 22 Juni 2022 21:33 Wib
Banyumas optimistis anomali cuaca tidak pengaruhi tanaman pangan
Jumat, 27 Mei 2022 15:37 Wib
Anomali cuaca picu embun upas di Dieng saat musim hujan
Selasa, 4 Januari 2022 13:33 Wib
Telaah - Anomali ekonomi makro Kota Magelang dan prediksi pascapandemi
Rabu, 8 April 2020 11:15 Wib
BMKG Memprediksi Kemarau Basah Akibat Anomali Hujan
Jumat, 19 Agustus 2016 15:56 Wib
EMU Radar Kototabang untuk ungkap Anomali Mesosfer
Jumat, 5 Agustus 2016 12:41 Wib