"Panasonic masih optimis dan yakin dengan bisnis di Indonesia. Kami tidak akan hengkang," kata mitra lokal Panasonic itu, di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan yang terjadi adalah Panasonic Grup melakukan restrukturisasi perusahaan industri lampu di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan (Jawa Timur), Cikarang, dan Cilengsi (Jawa Barat).
"Tepatnya kami mengganti proses produksi dan mengganti teknologi (lampu) yang lebih baik dan memiliki nilai tambah lebih tinggi," ujar mantan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri itu.
Menurutnya, saat ini satu perusahaan lampu Panasonic yaitu PT Panasonic Lighting Indonesia (PERSLID) di Pasuruan memproduksi lampu hemat energi (compact fluorencent lamp/CFL) yang kini mulai permintaannya di pasar dunia mulai turun.
Tren pasar lampu di dunia maupun Indonesia, saat ini mengarah pada lampu LED. Panasonic melalui PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia (PGESMI) memproduksi LED. Oleh karena itu, kata Rachmat, dua perusahaan tersebut di-merger untuk memperkuat teknologi dan daya saing.
Mantan Menteri Perdagangan itu menegaskan Panasonic masih berkomitmen terus mengembangkan investasi di Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah mendukung investor yang selalu siap investasi dalam pengembangan teknologi terkini.
"Kedua perusahaan itu di-merger untuk memproduksi lampu LED di bawah bendera perusahaan PGESMI," kata Presdir PGESMI Ardi Moeharyoso menambahkan.
Dalam merger tersebut, kata dia, perusahaan memberi tiga pilihan kepada karyawan PESGMFID di Cikarang (425 orang) terkait lokasi pabrik yang dikonsentrasikan di Pasuruan dan Cilengsi.
Pilihan pertama, tetap bergabung di perusahaan untuk bergabung dalam proses produksi di Pasuruan atau Cilengsi. Kedua, diusahakan bergabung dalam kelompok Panasonic Gobel sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing.
Dan, ketiga, memilih mengundurkan diri untuk berwirausaha.