"Jasa salon kambing ini saya layani setiap hari pasaran ternak di Pasar Hewan Ajibarang maupun Cilongok," kata Suhardi yang tercatat sebagai warga Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Banyumas, Rabu.
Menurut dia, lesunya perekonomian tidak menurunkan minat pedagang hewan kurban untuk merias kambingnya dengan memanfaatkan jasa salon kambing.
Dalam hal ini, kata dia, kambing butuh perawatan mulai dari tanduk, bulu, hingga kuku.
Dia mencontohkan tanduk yang kurang cakap atau masuk ke kepala sehingga bisa merusak kepala dan menyebabkan koreng itu dapat dikurangi agar kambing kelihatan rapi dan dapat diselamatkan dari koreng.
"Alhamdulillah banyak peminat karena pedagang ingin kambingnya dapat perawatan. Bahkan, menjelang Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah, jumlah kambing yang menjalani perawatan mengalami peningkatan," kata dia yang telah menekuni jasa salon kambing itu sejak tahun 2010.
Menurut dia, jumlah kambing yang masuk salon menjelang Idul Adha berkisar 30-40 ekor per hari pasaran sedangkan pada hari-hari biasa hanya berkisar 10-20 ekor per hari pasaran.
Disinggung mengenai tarif perawatan, dia mengatakan bahwa hal itu berkisar Rp10 ribu hingga Rp50 ribu yang bergantung pada tingkat kesulitan.
"Kalau kambingnya korengan, butuh diobati, biaya perawatannya mencapai Rp50 ribu," katanya.