Bagaimanapun, badan sepak bola Amerika Selatan CONMEBOL mengatakan mereka tidak mengakui pemilihan itu di mana dewan FBF yang baru telah melakukan pemilihan pada pekan ini, setelah memecat mantan presiden Carlos Chavez, yang ditahan karena gratifikasi.
Di atas segalanya, Baldivieso perlu segera mengurus aplikasi visa untuk dapat melakukan perjalanan pada Rabu bersama tim untuk pertandingan Jumat depan dan mungkin dirinya tidak memiliki banyak waktu, demikian dilaporkan media lokal.
"Secara resmi diumumkan bahwa Julio Cesar Baldivieso merupakan pelatih kepala yang baru dari tim nasional Bolivia," kata FBF melalui situs resminya (www.fbf.com.ba) pada Jumat.
"Pengumuman ini dibuat oleh Dr Marco Ortega," demikian ditambahkan mengacu kepada presiden FBF yang baru, yang terpilih pada kongres luar biasa pada Senin setelah klub-klub Bolivia mengambil suara untuk memecat Chavez.
Chavez, yang ditahan pada 17 Juli karena dakwaan gratifikasi, berada di tahanan untuk menjalani hukuman percobaan. Ia merupakan satu dari lima pejabat senior di bawah penyelidikan untuk korupsi.
CONMEBOL mengatakan dalam pernyataan di situs resmi mereka (www.conmebol.com) bahwa mereka tidak mengakui pemilihan pada kongres luar biasa karena hal itu tidak mengikuti statuta dan regulasi organisasi.
Mereka menambahi bahwa Chavez tetap menjadi bendahara CONMEBOL, di mana presiden FA Argentina Luis Segura masih memberikan dukungan kepadanya meski ia sedang menjalani pemeriksaan.
Baldivieso, mantan gelandang di timnas Bolivia terakhir yang mencapai putaran final Piala Dunia 1994, ditunjuk setelah pilihan pertama Ortega, Eduardo Villegas, menolak tawaran pada Kamis untuk menyelesaikan kontraknya dengan Bolivar.
Pria 43 tahun itu mewarisi tim yang dibentuk oleh pendahulunya asal Spanyol, Miguel Angel Portugal, dan akan mendapat masalah-masalah visa untuk para pemain jika ia ingin melakukan pergantian anggota tim.
Bolivia kalah 0-5 dari Argentina saat kedua tim terakhir kali bertemu pada pertandingan persahabatan pra musim Piala Amerika pada Juni. Demikian laporan Reuters.