Ketua Panitia Penyelenggara "Soropadan Agro Expo" (SAE) VII Sri Puryono di Temanggung, Sabtu, menuturkan menyadari akan potensi dan peran penting agribisnis dalam pembangunan ekonomi Jateng dewasa ini, dan prospek yang akan datang maka penyelenggaraan kegiatan itu cukup startegis.
Ia mengatakan Jateng yang terletak di perlintasan arus perdagangan dari timur ke barat terus berusaha mengembangkan potensi agribisnis melalui penggalangan kerja sama dengan berbagai pihak, baik di bidang produksi, pemasaran, investasi, maupun teknologi.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan SAE di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini diselengarakan tiap dua tahun sekali sejak tahun 2003," katanya.
Ia mengatakan tujuan kegiatan itu meningkatkan akses pasar global melalui forum temu usaha antarpetani dan "buyer" lokal, nasionnal, maupun internasional.
Selain itu, meningkatkan akses kemitraan dan akses petani terhadap informasoi teknologi pertanian dan meningkatkan pendapatan petani melalui kesejahteraan.
Ia menyebutkan kemanfaatan yang diharapkan melalui kegiatan itu, yakni meraih peluang ekspor dan peningkatan investasi, meningkatkan pangsa pasar baik di dalam maupun luar negeri, meraih calon mitra investasi dan perdagangan di dalam maupun luar negeri, meningkatkan jaringan bisnis, dan meningkatkan pendapatan dan devisa negara.
Ia menuturkan peserta yang hadir, yakni pemerintah provinsi anggota Mitra Praja Utama sebanyak 10 provinsi, perusahaan nasional dan multinasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, istansi/lembaga pusat, Pemerintah Provinsi Jateng, dan kabupaten/kota di Jateng.
SAE yang dibuka oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo tersebut, berlangsung pada 5-9 Juni 2015.
Pada pembukaan SAE dihadiri sejumlah dubes atau atase, antara lain dari Mongolia, Tiongkok, Kuba, Hongaria, Arab Saudi, Kazakstan, Libya, Yaman, Suriname, Inggris, Palestina, dan Finlandia.