IHSG BEI dibuka menguat sebesar 6,49 poin atau 0,13 persen ke posisi 5.175,55. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik sebesar 1,64 poin atau 0,18 persen ke posisi 889,84.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa IHSG BEI bergerak menguat setelah dalam dua hari terakhir mengalami koreksi, pelaku pasar mulai kembali mengakumulasi saham-saham yang harganya relatif rendah.
"Investor kembali masuk ke pasar mencari saham dengan harga yang dianggapnya murah untuk investasi," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, tetap perlu untuk mewaspadai efek bursa global yang sebagian bergerak melamah dan menurunnya harga komoditi, karena kondisi itu turut mempengaruhi gerak IHSG BEI yang dapat memberikan sentimen negatif meski kondisi di dalam negeri sentimennya positif.
"Secara umum IHSG BEI masih dalam jalur tren penguatan, namun jika terjadi tekanan maka sifatnya sudah terbatas. Diperkirakan IHSG BEI akan bergerak di kisaran level 51.51-5.247 poin pada Rabu (7/1) ini," katanya.
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa secara teknikal IHSG BEI masih berpotensi untuk menuju level batas atas ke 5.251 poin.
Secara fundamental, lanjut dia, sentimen dari penurunan minyak dunia hingga di kisaran 50 dolar AS per barel, akan berdampak positif bagi sektor konstruksi BUMN karena dapat membuka ruang lebih untuk anggaran dana infrastruktur.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 78,14 poin (0,33 persen) ke 23.407,27, indeks Bursa Nikkei naik 56,63 poin (0,38 persen) ke 16.947,39, dan Straits Times menguat 21,24 poin (0,65 persen) ke posisi 3.303,82.