Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi menguat di tengah rekor baru kasus positif COVID-19 dalam sehari, yang menembus 20.000 kasus.
IHSG dibuka menguat 15,16 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.027,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,89 poin atau 0,45 persen ke posisi 858,58.
"IHSG pada akhir pekan ini berpeluang terkonsolidasi, bergerak pada rentang 5.980-6.080," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bursa ekuitas AS ditutup menguat ke rekor tertinggi pada Kamis (24/6/2021) kemarin, seiring optimisme langkah pemulihan ekonomi setelah Presiden Joe Biden menerima kesepakatan infrastruktur Senat bipartisan.
Departemen Perdagangan AS melaporkan PDB kuartal pertama 2021 tumbuh pada tingkat 6,4 persen YoY (kuartal keempat 2020 sebesar 4,3 persen), sesuai ekspektasi dan tidak direvisi dari perkiraan yang diterbitkan pada Mei 2021.
Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal AS di atas ekspektasi, namun turun menjadi 411.000 dari 418.000 pada pekan lalu.
Fokus investor tertuju pada rilis data indeks core personal consumption expenditures (PCE), yang menjadi salah satu pendorong bagi inflasi AS.
Dari Eropa, Bank of England (BoE) kembali mempertahankan suku bunga utama di level terendah 0,1 persen dan pembelian aset sebesar 1,24 triliun dolar AS.
Investor juga mencermati sinyal dovish BoE pada rapat Monetery Policy Committee (MPC), yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada tahun depan.
Dari dalam negeri, kasus harian COVID-19 kembali mencetak rekor baru pada Kamis (24/6/2021) kemarin yaitu 20.574 kasus sehingga total orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini mencapai 2.053.995 kasus.
Bursa saham regional Asia pada Jumat pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 180,98 poin atau 0,63 persen ke 29.056,21, indeks Hang Seng naik 128,38 poin atau 0,44 persen ke 29.010,84, dan indeks Straits Times meningkat 4,99 poin atau 0,16 persen ke 3.124,61.