Di rumah duka sang pramugari di Jalan Pipa Angkatan 66 Palembang, Rabu, berjejer beberapa karangan bunga dari teman-teman semasa kuliah dan dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Prof Amzulian.
Sejak berita kecelakaan menimpa pesawat dari maskapai Malaysia itu deras mengalir ke masyarakat, kediaman sang pramugari terus ramai dikunjungi keluarga besar, tetangga, dan teman-teman, untuk memberikan doa.
Keluarga Khairunisa Haidar Fauzi pun menggelar pengajian dan doa bersama setiap malam sejak hari pertama pesawat dinyatakan hilang kontak. Mereka berharap anggota tercinta keluarganya itu ditemukan dalam kondisi selamat.
"Kami keluarga besar di Palembang sangat terkejut mendengar informasi melalui siaran televisi hari ini ditemukan serpihan pesawat dan sejumlah jenazah yang diduga dari pesawat AirAsia yang dinyatakan hilang kontak itu," kata Muhammad Nasir, seorang kerabat Khairunisa di Palembang.
Menurut Nasir, pada malam pertama orang tua Khairunisa --Haidar Fauzi dan Rohana-- bersama keluarga besar dan tetangga menggelar pengajian dan doa bersama memohon keselamatan kepada Allah SWT.
"Kemudian pada malam kedua dan ketiga, pengajian dan doa bersama tetap kami lanjutkan meskipun kedua orang tua dan saudara Khairunisa berangkat menuju Surabaya, dengan harapan ada mukjizat adik sepupu kami bersama awak pesawat dan penumpang AirAsia QZ 8501 ditemukan dalam kondisi selamat," ujarnya.
Dia menjelaskan, sejak tersiarnya informasi bahwa dalam AirAsia yang hilang itu ada pramugari bernama Khairunisa, keluarga besar dan teman-teman berdatangan guna memberikan kekuatan kepada orang tua pramugari itu.
Bahkan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin juga menyempatkan diri mengunjungi rumah keluarga korban untuk memberikan spirit menunggu kabar hasil pencarian pesawat AirAsia, kata Nasir.
Saat itu, Senin, Alex Noerdin mengajak keluarga besar Khairunisa Haidar Fauzi bersabar dan berdoa agar awak pesawat dan penumpang AirAsia QZ8501 ditemukan dalam kondisi selamat.