Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyelidiki mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digunakan untuk mengangkut sangkar dan burung merpati yang seharusnya untuk membawa menu MBG.

Wakil Bupati Batang Suyono, di Batang, Senin, mengatakan bahwa kendaraan tersebut semestinya menjadi armada steril untuk kepentingan kesehatan pangan bagi anak sekolah dan ibu hamil.

"Mobil SPPG MBG yang seharusnya untuk mengangkut makanan justru digunakan mengangkut sangkar burung dan sepeda motor. Ini jelas tidak sesuai standar operasional prosedur," katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut berbahaya untuk kesehatan para siswa karena menu MBG dapat tercemar oleh sisa kotoran burung yang tertinggal di mobil.

Program MBG, kata dia, merupakan salah satu prioritas kebijakan program pemerintah untuk mendukung pemenuhan gizi para pelajar.

"Oleh karena itu, mobil SPPG MBG harus steril, dan jangan dibuat macam-macam. Ini pelanggaran dan perlu perhatian serius dari pengelola," katanya.

Menurut dia, pihaknya segera menelusuri asal kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sangkar burung serta akan memastikan sanksi dan pembinaan dapat diberikan sesuai koridor.

"Kami akan mencari tahu itu mobil dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi mana. Teguran lisan dan tertulis akan diberikan agar tidak terulang lagi,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa aksi ceroboh seperti itu dapat menjadi contoh buruk bagi masyarakat dan merusak citra Program MBG yang sedang dijalankan oleh pemerintah daerah.

"Kalau masyarakat melihat seperti ini bisa menjadi penilaian negatif. Padahal, program ini untuk kebaikan bersama," katanya.

Diketahui mobil milik Badan Gizi Nasional (BGN) berpelat nomor B 9670 SCL membawa sangkar burung dan kendaraan saat acara lomba burung merpati di Desa Pesaren, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Minggu (23/11) siang.


Pewarta : Kutnadi
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025