Kudus (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menargetkan proyek pembangunan Jembatan Karangsambung di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, senilai Rp28,6 miliar bisa dikerjakan selama delapan bulan.
"Sesuai kontrak kerja pengerjaan berlangsung selama delapan bulan, dimulai 5 Desember 2024 dan selesai tanggal 5 Agustus 2025," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 31 Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Jateng Wisnu Herlambang, ditemui usai peresmian awal pembangunan Jembatan Karangsambung, di Kudus, Rabu.
Acara tersebut, ditandai dengan pemecahan kendi berisi air yang dibalut anyaman bunga dengan dihantamkan ke arah belalai ekskavator oleh Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie di Jembatan Karangsambung sebagai jalur alternatif Jalan Dawe menuju Gebog.
Ia mengungkapkan jembatan yang baru nantinya memiliki panjang total 80 meter yang dibuat dengan dua bentang, menggunakan abutment atau kepala jembatan sisi barat dan timur.
Untuk lebar jalan lalu lintas, kata dia lagi, 7,5 meter ditambah trotoar di sisi kanan dan kiri masing-masing selebar 1 meter, sehingga total lebar 9,5 meter.
Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie mengakui bersyukur, karena penantian selama 16 tahun akhirnya hari ini bisa dimulai pembangunan Jembatan Karangsambung yang lalu lintasnya cukup padat, namun lebar jembatan kurang memadai.
"Jembatan yang usianya bisa mencapai ratusan tahun itu, akhirnya bisa dibangun ulang dengan anggaran Rp28,6 miliar," ujarnya.
Ia berharap pengerjaannya bisa diupayakan lebih cepat, sehingga nanti bisa segera dimanfaatkan oleh warga.
Meskipun sudah memasuki musim hujan, kata dia, berdasarkan informasi dari Pemerintah Desa Karangsambung, debit air sungainya tidak mengalami peningkatan signifikan, sehingga aktivitas pembangunan jembatan tidak akan terganggu air sungai.
Terkait pemanfaatan rangka jembatan lama, kata dia pula, akan dikoordinasikan dengan Direktur PG Rendeng Kudus karena jembatan tersebut merupakan milik pabrik gula pelat merah tersebut.
"Harapannya, nilai historisnya bisa ditampilkan. Bisa saja ditampilkan di Museum Kretek atau PG Rendeng agar masyarakat masih bisa melihat sejarah tempo dulu," ujarnya.
Jembatan Krangsambung selama ini hanya memiliki lebar 2,5 meter, sehingga tidak bisa digunakan dua kendaraan roda empat untuk melintas sekaligus dari dua arah. Untuk itulah, diusulkan untuk dibangun kembali agar bisa dilalui kendaraan dari dua arah karena arus lalu lintasnya juga semakin padat.
Baca juga: Kementerian PU bangun jembatan senilai Rp28,5 miliar di Kudus