Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengoptimalkan transisi pendidikan anak usia dini-sekolah dasar menyenangkan melalui penguatan kompetensi guru SD/madrasah ibtidaiyah..
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya memandang perlu adanya penguatan kompetensi guru PAUD-SD untuk memastikan anak mendapatkan haknya berkembang sesuai dengan kemampuan fondasi anak usia dini.
"Transisi yang efektif akan membantu anak beradaptasi dengan mudah dan tidak perlu melakukan terlalu banyak penyesuaian. Oleh karena itu, kami perlu memberikan bimbingan teknis transisi PAUD-SD yang menyenangkan bagi guru SD/MI," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non-Formal Sherly Imanda Hidayah mengatakan transisi PAUD-SD menyenangkan yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini merupakan upaya untuk melakukan penguatan kompetensi terkait materi praktik baik implementasi tersebut.
Sesuai dengan arah kebijakan Kemendikbudristek RI, kata dia, bahwa usia 0-8 tahun merupakan usia emas bagi anak-anak terhadap kemampuan literasi dan numerasi sehingga diperlukan pengenalan hal itu serta penanaman karakter dengan cara yang menyenangkan.
"Di sini kami bersama-sama belajar untuk memberikan pembelajaran pada anak usia dini mengenai literasi dan numerasi dengan cara yang baik. Mereka bisa mengenal angka, huruf, dan tutur kata yang baik dengan optimal dengan syarat mereka tidak merasa tertekan atau terpaksa," katanya.
Ia menjelaskan forum komunikasi transisi PAUD-SD sudah menyusun program-program untuk menguatkan hal itu, di antaranya akan ada rintisan sekolah transisi pendidikan anak usia-sekolah dasar di setiap kecamatan.
"Saat ini sedang dibahas dengan bidang sekolah dasar dan kami juga berkolaborasi karena tahapan awal yang harus dicapai yaitu ada pemahaman dahulu bagaimana pembelajaran," katanya.
Menurut dia, Kemendikbudristek RI memandang forum komunikasi transisi pendidikan anak usia dini-sekolah dasar sudah berjalan dengan baik sehingga terpilih sebagai kabupaten/kota penyusun buku saku yang akan dipedomani oleh seluruh Indonesia berkaitan implementasi transisi PAUD-SD.
"Targetnya pemahaman guru sekolah dasar terkait transisi PAUD-SD semakin luas, orang tua juga paham. Kemudian akhir tahun ini mendekati tes sumatif, kami juga mendorong agar tidak ada lembar kerja yang mencatatkan calistung (membaca, menulis dan berhitung)," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya memandang perlu adanya penguatan kompetensi guru PAUD-SD untuk memastikan anak mendapatkan haknya berkembang sesuai dengan kemampuan fondasi anak usia dini.
"Transisi yang efektif akan membantu anak beradaptasi dengan mudah dan tidak perlu melakukan terlalu banyak penyesuaian. Oleh karena itu, kami perlu memberikan bimbingan teknis transisi PAUD-SD yang menyenangkan bagi guru SD/MI," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non-Formal Sherly Imanda Hidayah mengatakan transisi PAUD-SD menyenangkan yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini merupakan upaya untuk melakukan penguatan kompetensi terkait materi praktik baik implementasi tersebut.
Sesuai dengan arah kebijakan Kemendikbudristek RI, kata dia, bahwa usia 0-8 tahun merupakan usia emas bagi anak-anak terhadap kemampuan literasi dan numerasi sehingga diperlukan pengenalan hal itu serta penanaman karakter dengan cara yang menyenangkan.
"Di sini kami bersama-sama belajar untuk memberikan pembelajaran pada anak usia dini mengenai literasi dan numerasi dengan cara yang baik. Mereka bisa mengenal angka, huruf, dan tutur kata yang baik dengan optimal dengan syarat mereka tidak merasa tertekan atau terpaksa," katanya.
Ia menjelaskan forum komunikasi transisi PAUD-SD sudah menyusun program-program untuk menguatkan hal itu, di antaranya akan ada rintisan sekolah transisi pendidikan anak usia-sekolah dasar di setiap kecamatan.
"Saat ini sedang dibahas dengan bidang sekolah dasar dan kami juga berkolaborasi karena tahapan awal yang harus dicapai yaitu ada pemahaman dahulu bagaimana pembelajaran," katanya.
Menurut dia, Kemendikbudristek RI memandang forum komunikasi transisi pendidikan anak usia dini-sekolah dasar sudah berjalan dengan baik sehingga terpilih sebagai kabupaten/kota penyusun buku saku yang akan dipedomani oleh seluruh Indonesia berkaitan implementasi transisi PAUD-SD.
"Targetnya pemahaman guru sekolah dasar terkait transisi PAUD-SD semakin luas, orang tua juga paham. Kemudian akhir tahun ini mendekati tes sumatif, kami juga mendorong agar tidak ada lembar kerja yang mencatatkan calistung (membaca, menulis dan berhitung)," katanya.