Semarang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang menggandeng kalangan media sebagai mitra strategis untuk bersama-sama menyuarakan misi kemanusiaan.
Wakil Ketua PMI Kota Semarang dr Widoyono, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan media sebagai pilar keempat demokrasi dalam komponen pembangunan bangsa.
"Peran media sangat relevan dalam menyuarakan kemanusiaan. Maka kami ingin berkolaborasi, bekerja sama, bertemu mencari titik ruang bersama tentang kemanusiaan," katanya, saat "Media Gathering PMI Kota Semarang".
Diakuinya, perkembangan teknologi yang sangat cepat melahirkan beragam platform media sosial yang membuat siapapun, termasuk PMI juga perlu beradaptasi.
Karena itu, kata dia, PMI juga akan menggandeng para "influencer" atau pemengaruh untuk ikut menyuarakan misi-misi kemanusiaan lembaga tersebut, termasuk berbagai fasilitas yang dimiliki.
"Perkembangan teknologi digital dengan berbagai platform yang ada menjadi sarana untuk publikasi, termasuk media mainstream. Kami akan gandeng semuanya agar misi kemanusiaan dari PMI Kota Semarang bisa menyentuh semua lapisan masyarakat," katanya.
Sebagai lembaga non-pemerintah, kata dia, PMI juga berupaya tetap "survive" dengan berbagai layanan kesehatan dan usaha agar tetap bisa menjalankan misi kemanusiaannya.
"Kami menyadari kekuatan media ini sangat besar. Jadi, kami percaya banyak titik dan ruang kita bisa berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengembangkan misi, dan mengenalkan unit-unit yang ada," katanya.
"Kami memiliki layanan kesehatan klinik PMI Kota Semarang, layanan pendidikan di kampus Polbitrada (Politeknik Bina Transfusi Darah), serta layanan usaha yang lain," katanya.
Selain itu, kata dia, media juga berperan besar dalam menjaga keberlangsungan misi kemanusiaan, misalnya menginformasikan ketersediaan darah hingga membantu regenerasi pendonor darah.
Saat ini, PMI Kota Semarang memiliki unit donor darah (UDD) yang melayani donor dan permintaan darah untuk pasien yang membutuhkan di berbagai rumah sakit, bahkan RS yang ada di luar kota.
Pada kesempatan itu, para jurnalis juga diajak untuk melihat berbagai fasilitas yang dimiliki PMI Kota Semarang, mulai klinik kesehatan, laboratorium, UDD, hingga Polbitrada.
Polbitrada merupakan kampus yang berada di bawah naungan PMI Kota Semarang yang membuka tiga program studi, yakni Prodi Teknologi Bank Darah, Prodi Teknik Elektromedik, serta Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Menyelenggarakan pendidikan jenjang diploma tiga (D3), Polbitrada menerima pendaftaran mahasiswa baru untuk masing-masing prodi maksimal 20 mahasiswa setiap tahunnya.
Baca juga: 98 persen lulusan kampus PMI Kota Semarang terserap dunia kerja
Wakil Ketua PMI Kota Semarang dr Widoyono, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan media sebagai pilar keempat demokrasi dalam komponen pembangunan bangsa.
"Peran media sangat relevan dalam menyuarakan kemanusiaan. Maka kami ingin berkolaborasi, bekerja sama, bertemu mencari titik ruang bersama tentang kemanusiaan," katanya, saat "Media Gathering PMI Kota Semarang".
Diakuinya, perkembangan teknologi yang sangat cepat melahirkan beragam platform media sosial yang membuat siapapun, termasuk PMI juga perlu beradaptasi.
Karena itu, kata dia, PMI juga akan menggandeng para "influencer" atau pemengaruh untuk ikut menyuarakan misi-misi kemanusiaan lembaga tersebut, termasuk berbagai fasilitas yang dimiliki.
"Perkembangan teknologi digital dengan berbagai platform yang ada menjadi sarana untuk publikasi, termasuk media mainstream. Kami akan gandeng semuanya agar misi kemanusiaan dari PMI Kota Semarang bisa menyentuh semua lapisan masyarakat," katanya.
Sebagai lembaga non-pemerintah, kata dia, PMI juga berupaya tetap "survive" dengan berbagai layanan kesehatan dan usaha agar tetap bisa menjalankan misi kemanusiaannya.
"Kami menyadari kekuatan media ini sangat besar. Jadi, kami percaya banyak titik dan ruang kita bisa berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengembangkan misi, dan mengenalkan unit-unit yang ada," katanya.
"Kami memiliki layanan kesehatan klinik PMI Kota Semarang, layanan pendidikan di kampus Polbitrada (Politeknik Bina Transfusi Darah), serta layanan usaha yang lain," katanya.
Selain itu, kata dia, media juga berperan besar dalam menjaga keberlangsungan misi kemanusiaan, misalnya menginformasikan ketersediaan darah hingga membantu regenerasi pendonor darah.
Saat ini, PMI Kota Semarang memiliki unit donor darah (UDD) yang melayani donor dan permintaan darah untuk pasien yang membutuhkan di berbagai rumah sakit, bahkan RS yang ada di luar kota.
Pada kesempatan itu, para jurnalis juga diajak untuk melihat berbagai fasilitas yang dimiliki PMI Kota Semarang, mulai klinik kesehatan, laboratorium, UDD, hingga Polbitrada.
Polbitrada merupakan kampus yang berada di bawah naungan PMI Kota Semarang yang membuka tiga program studi, yakni Prodi Teknologi Bank Darah, Prodi Teknik Elektromedik, serta Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Menyelenggarakan pendidikan jenjang diploma tiga (D3), Polbitrada menerima pendaftaran mahasiswa baru untuk masing-masing prodi maksimal 20 mahasiswa setiap tahunnya.
Baca juga: 98 persen lulusan kampus PMI Kota Semarang terserap dunia kerja