Semarang (ANTARA) - Sekitar 98 persen lulusan Politeknik Bina Transfusi Darah (Polbitrada) Semarang yang merupakan kampus milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang telah terserap di dunia kerja.
"Serapan dunia kerja untuk lulusan kami sekitar 98 persen yang sesuai dengan jurusan atau program studi," kata Wakil Direktur I Polbitrada Semarang Rina Puspita, di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa kampus yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Wiyata Mandiri itu telah berdiri sejak 2016 diawali dengan membuka satu program studi (prodi), yakni Prodi Teknologi Bank Darah (TBD).
Setahun kemudian, Polbitrada Semarang membuka dua prodi, yakni Prodi Teknik Elektromedik serta Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
"Saat ini, lulusan Prodi TBD telah memasuki tahun ketujuh yang tersebar di RS Dharmais Jakarta, RS St.Elisabeth Semarang, kemudian PMI Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat," katanya.
Bahkan, kata dia, lulusan tiga prodi Polbitrada Semarang itu juga telah tersebar bekerja di pusat kesehatan masyarakat di berbagai daerah luar Jawa.
"Kemudian, serapan lulusan yang menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) juga ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Rina.
Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Polbitrada Wiwit Rijanto mengatakan bahwa selama ini kampusnya memang menonjolkan kampusnya PMI Kota Semarang sebagai daya tarik.
Ia mengatakan Polbitrada berharap bisa menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang berkualitas dan profesional mengabdi pada kepentingan lembaga-lembaga kemanusiaan.
Oleh karena itu, kata dia, Polbitrada berkomitmen terus meningkatkan seluruh aspek, mulai akreditasi untuk institusi dan program studi yang saat ini baik, perencanaan strategi, hingga kerja sama nasional dan internasional.
Saat ini Polbitrada Semarang sedang menyiapkan penerimaan mahasiswa baru dengan kuota 20 mahasiswa untuk masing-masing prodi menyesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki.
"Kemarin kami sudah ada sosialisasi di Jepara untuk seluruh SMA sederajat untuk mengenalkan kampus PMI Kota Semarang ini," katanya.
Sementara itu, Annisa Ekma Nurani, mahasiswi Prodi Teknik Elektromedik Polbitrada Semarang mengaku memilih berkuliah di kampus tersebut karena peluang kerjanya yang luas.
Ia menjelaskan Prodi Teknik Elektromedik mempelajari tentang berbagai peralatan kesehatan, seperti CT Scan (Computerized Tomography Scan), MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan berbagai peralatan di laboratorium.
"Peluang kerjanya sangat luas, bisa di rumah sakit, perusahaan, bahkan bisa juga kerja di luar negeri," kata mahasiswi angkatan 2022 itu.
"Serapan dunia kerja untuk lulusan kami sekitar 98 persen yang sesuai dengan jurusan atau program studi," kata Wakil Direktur I Polbitrada Semarang Rina Puspita, di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa kampus yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Wiyata Mandiri itu telah berdiri sejak 2016 diawali dengan membuka satu program studi (prodi), yakni Prodi Teknologi Bank Darah (TBD).
Setahun kemudian, Polbitrada Semarang membuka dua prodi, yakni Prodi Teknik Elektromedik serta Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
"Saat ini, lulusan Prodi TBD telah memasuki tahun ketujuh yang tersebar di RS Dharmais Jakarta, RS St.Elisabeth Semarang, kemudian PMI Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat," katanya.
Bahkan, kata dia, lulusan tiga prodi Polbitrada Semarang itu juga telah tersebar bekerja di pusat kesehatan masyarakat di berbagai daerah luar Jawa.
"Kemudian, serapan lulusan yang menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) juga ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Rina.
Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Polbitrada Wiwit Rijanto mengatakan bahwa selama ini kampusnya memang menonjolkan kampusnya PMI Kota Semarang sebagai daya tarik.
Ia mengatakan Polbitrada berharap bisa menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang berkualitas dan profesional mengabdi pada kepentingan lembaga-lembaga kemanusiaan.
Oleh karena itu, kata dia, Polbitrada berkomitmen terus meningkatkan seluruh aspek, mulai akreditasi untuk institusi dan program studi yang saat ini baik, perencanaan strategi, hingga kerja sama nasional dan internasional.
Saat ini Polbitrada Semarang sedang menyiapkan penerimaan mahasiswa baru dengan kuota 20 mahasiswa untuk masing-masing prodi menyesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki.
"Kemarin kami sudah ada sosialisasi di Jepara untuk seluruh SMA sederajat untuk mengenalkan kampus PMI Kota Semarang ini," katanya.
Sementara itu, Annisa Ekma Nurani, mahasiswi Prodi Teknik Elektromedik Polbitrada Semarang mengaku memilih berkuliah di kampus tersebut karena peluang kerjanya yang luas.
Ia menjelaskan Prodi Teknik Elektromedik mempelajari tentang berbagai peralatan kesehatan, seperti CT Scan (Computerized Tomography Scan), MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan berbagai peralatan di laboratorium.
"Peluang kerjanya sangat luas, bisa di rumah sakit, perusahaan, bahkan bisa juga kerja di luar negeri," kata mahasiswi angkatan 2022 itu.