Semarang (ANTARA) - Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech) Semarang untuk pertama kalinya menggelar International Conference on Construction Innovation (ICCI) 2025, sebuah konferensi internasional yang membahas inovasi dan masa depan konstruksi.
Menteri PU Dody Hanggodo, saat membuka ICCI 2025, di Semarang, Kamis, menyampaikan bahwa Indonesia memasuki dekade baru dengan Asta Cita, yakni delapan misi pembangunan Presiden yang menjadi kompas Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Kementerian PU melalui strategi PU608 berkomitmen menekan ICOR (Incremental Capital Output Ratio) di bawah 6, menurunkan kemiskinan hingga 0 persen, dan mendorong pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen.
Ia menekankan bahwa seluruh misi besar tersebut berpijak pada satu fondasi utama, yakni infrastruktur, sebagai jembatan antara visi dan realitas bangsa.
Untuk tahun 2025, Kementerian PU telah menyusun target pembangunan infrastruktur yang konkret, mulai dari pembangunan bendungan multifungsi, jaringan irigasi puluhan ribu hektare, jalan dan jembatan strategis, hingga infrastruktur permukiman berkelanjutan.
"Semua ini bukan proyek yang berdiri sendiri, tetapi wujud operasional Asta Cita, infrastruktur yang benar-benar mengubah kehidupan masyarakat," katanya.
Dody turut menekankan peran strategis PUtech dalam ekosistem pembangunan nasional dan menjadi bagian dari strategi PU608.
"PUtech adalah 'living laboratory' Indonesia. Di sini, pembelajaran bersifat nyata, inovasi berlangsung terus-menerus, dan kompetensi dibentuk dengan tujuan. Inilah fondasi yang akan membawa kita dari visi menuju realitas pembangunan nasional," katanya.
Ditambahkannya bahwa inovasi tidak boleh berhenti sebagai konsep, dan visi tidak boleh hanya menjadi ide di atas kertas, sebab infrastruktur yang tangguh harus
direkayasa, diuji, dan diwujudkan melalui kolaborasi nyata lintas sektor.
Melalui kolaborasi "hexahelix", yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, akademisi, komunitas, dan media, kata dia, Indonesia siap memimpin, beradaptasi, dan melakukan transformasi.
"Inilah alasan kita berkumpul. Inilah alasan kita berinovasi. Inilah alasan kita membangun," katanya.
Sementara itu, Direktur PUtech, Ir. Brawijaya mengatakan sektor konstruksi memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, namun perjalanan menuju konstruksi berkelanjutan tidak selalu mudah.
"Kita menyadari bahwa mewujudkan visi ini sering terhambat oleh berbagai tantangan sistemik dan praktis di lapangan, mulai dari koordinasi kelembagaan yang terfragmentasi hingga distribusi teknologi yang belum merata," katanya.
ICCI 2025 memfasilitasi 85 presentasi makalah ilmiah dalam 12 sesi paralel, dengan menghadirkan lima keynote speakers internasional, yakni Prof. Indratmo (ITB, Indonesia), Dr. Alwin Commandeur (Haskoning, Belanda), Prof. Buntara Sthenly Gan (Nihon University, Jepang).
Kemudian, Prof. Jieh-Haur Chen (National Central University, Taiwan), dan Prof. Takafumi Nishikawa (University of Nagasaki, Jepang).
Lima invited speakers dari Inggris, Indonesia, Australia, dan Belgia turut menambah perspektif global.
Baca juga: Pemkot menanggung pengobatan korban kecelakaan Trans Semarang

