Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah mengevaluasi program penurunan stunting kepada masyarakat apakah sudah dimanfaatkan betul atau belum oleh mereka.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan Senin, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian khusus untuk penurunan angka stunting seiring dengan adanya kenaikan kasus itu.

"Kami memberikan perhatian khusus untuk penurunan angka stunting, karena ada kenaikan kasus semula 5,1 persen kini naik menjadi 28 persen," katanya.

Menurut dia, pihaknya berkomitmen terus berupaya menurunkan stunting dan mengevaluasi apakah program penurunan kasus stunting sudah dimanfaatkan oleh masyarakat atau ada kendala lain.

"Hal apakah yang menjadikan angka stunting ini naik? Apakah sampling sudah merata di empat kecamatan? Karena salah satu kelurahan, yaitu Bandengan dinyatakan zero stunting," katanya.

Ia mengatakan, penuntasan kasus stunting di Kelurahan Bandengan yang kondisinya masih mengalami rob dapat menjadi percontohan kelurahan lain.

"Hal-hal yang bisa menjadi percontohan di Bandengan coba diterapkan secara masif. Kami juga sudah mengerahkan bapak asuh stunting, ASN peduli stunting, dan program lainnya," katanya.

Afzan Arslan mengatakan pula bahwa pihaknya juga menyelenggarakan program cek kesehatan menjelang pernikahan, serta pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara gratis.

"Program itu sudah berjalan dan pemeriksaan ibu hamil selama kehamilan enam kali gratis di puskesmas. Kami berharap masyarakat menggunakan fasilitas tersebut sebagai upaya menurunkan kasus stunting," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024