Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan pentingnya orang tua mengawasi anak-anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa agar tidak terjerumus perjudian daring atau "online".
"Kami akan aktif sosialisasi, tapi orang tua harus peka, sering cek 'handphone' anaknya. Karena satu 'handphone' saja mudah untuk akses apa saja," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya sebagai bentuk keprihatinannya atas maraknya judi daring belakangan, apalagi tidak sedikit kalangan pelajar yang menjadi korbannya.
"Kemarin-kemarin situs porno, tapi sekarang ada judi 'online'. Apalagi, judi 'online' juga banyak diiklankan melalui Instagram dan sosial media lainnya," katanya.
"Nah, ini orang tua harus tahu dan bisa memberikan pemahaman yang baik pada anak-anaknya," kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang itu.
Ia mengatakan bahwa orang tua perlu untuk mengecek ponsel anaknya untuk menghindari hal-hal negatif, seperti akses judi "online" dan situs porno.
Tak hanya itu, kata dia, orang tua juga harus menjalin komunikasi yang erat dengan anak karena sangat berpengaruh untuk kekuatan mental sehingga anak-anak remaja bisa tetap terjaga dari kegiatan yang buruk.
Melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang, Ita sudah menyampaikan untuk terus melakukan penyuluhan kepada pelajar di setiap sekolah.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Semarang dan Polrestabes Semarang untuk upaya-upaya penanganan dan pencegahan praktik perjudian di masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Semarang, Agung Mardiwibowo telah menegaskan komitmennya dalam memberantas perjudian di Kota Semarang.
Untuk pencegahan agar pelajar tak terlibat perjudian, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan program sosialisasi untuk mengingatkan bahaya judi.
"Kami punya program jaksa masuk sekolah, untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar agar tak terjerumus dan terlibat dalam praktik perjudian," katanya.
Baca juga: Kodam IV siapkan sanksi disiplin bagi prajurit tersangkut judi daring
"Kami akan aktif sosialisasi, tapi orang tua harus peka, sering cek 'handphone' anaknya. Karena satu 'handphone' saja mudah untuk akses apa saja," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya sebagai bentuk keprihatinannya atas maraknya judi daring belakangan, apalagi tidak sedikit kalangan pelajar yang menjadi korbannya.
"Kemarin-kemarin situs porno, tapi sekarang ada judi 'online'. Apalagi, judi 'online' juga banyak diiklankan melalui Instagram dan sosial media lainnya," katanya.
"Nah, ini orang tua harus tahu dan bisa memberikan pemahaman yang baik pada anak-anaknya," kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang itu.
Ia mengatakan bahwa orang tua perlu untuk mengecek ponsel anaknya untuk menghindari hal-hal negatif, seperti akses judi "online" dan situs porno.
Tak hanya itu, kata dia, orang tua juga harus menjalin komunikasi yang erat dengan anak karena sangat berpengaruh untuk kekuatan mental sehingga anak-anak remaja bisa tetap terjaga dari kegiatan yang buruk.
Melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang, Ita sudah menyampaikan untuk terus melakukan penyuluhan kepada pelajar di setiap sekolah.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Semarang dan Polrestabes Semarang untuk upaya-upaya penanganan dan pencegahan praktik perjudian di masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Semarang, Agung Mardiwibowo telah menegaskan komitmennya dalam memberantas perjudian di Kota Semarang.
Untuk pencegahan agar pelajar tak terlibat perjudian, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan program sosialisasi untuk mengingatkan bahaya judi.
"Kami punya program jaksa masuk sekolah, untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar agar tak terjerumus dan terlibat dalam praktik perjudian," katanya.
Baca juga: Kodam IV siapkan sanksi disiplin bagi prajurit tersangkut judi daring