Solo (ANTARA) - Belasan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Surakarta, Jawa Tengah mendapat suntikan dana segar yang bersumber dari hibah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surakarta Gatot Sutanto di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan Kota Solo menerima hibah sebesar Rp235 miliar dari UEA.
Ia mengatakan dana tersebut seluruhnya dipakai pada tahun ini untuk pembangunan infrastruktur, penanganan kesehatan, hingga pembangunan nonfisik seperti pemberian bantuan sosial, penanganan stunting, dan pengentasan kemiskinan.
Untuk sektor infrastruktur di antaranya pembangunan sekolah, puskesmas, dan pasar tradisional. Sedangkan dari sisi nonfisik seperti pengentasan kemiskinan, yang dilakukan yakni penguatan pangan dan pengadaan alat masak.
"Ada program bantuan sosial. Insya Allah semuanya dikebut tahun ini," katanya.
Ia mengatakan saat ini anggaran tersebut sudah dialokasikan ke masing-masing OPD yang sebelumnya sudah mengajukan proposal program. Menurut dia, proposal yang masuk sudah melewati tahap monitoring hingga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Sedikitnya ada 13 OPD yang mendapatkan suntikan dana segar dari hibah UEA tersebut. Jadi langsung dialokasikan ke masing-masing OPD," katanya.
Ia mengatakan untuk prosesnya ada tender untuk pengadaan konstruksi di atas Rp200 juta, seleksi untuk konsultasi di atas Rp100 juta. Selain itu, juga ada penunjukan langsung untuk pengadaan di bawah Rp50 juta.
"Kemudian ada e-purchasing atau pengadaan lewat e-katalog dan dikecualikan, yakni belanja yang tidak melalui penyedia/langsung diberikan ke masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka telah melakukan perjalanan ke UEA, salah satu tujuannya untuk melaporkan dan hibah tersebut.
"Insya Allah dengan dana hibah itu kami bisa segera menyelesaikan rumah sakit dan Islamic Center," katanya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surakarta Gatot Sutanto di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan Kota Solo menerima hibah sebesar Rp235 miliar dari UEA.
Ia mengatakan dana tersebut seluruhnya dipakai pada tahun ini untuk pembangunan infrastruktur, penanganan kesehatan, hingga pembangunan nonfisik seperti pemberian bantuan sosial, penanganan stunting, dan pengentasan kemiskinan.
Untuk sektor infrastruktur di antaranya pembangunan sekolah, puskesmas, dan pasar tradisional. Sedangkan dari sisi nonfisik seperti pengentasan kemiskinan, yang dilakukan yakni penguatan pangan dan pengadaan alat masak.
"Ada program bantuan sosial. Insya Allah semuanya dikebut tahun ini," katanya.
Ia mengatakan saat ini anggaran tersebut sudah dialokasikan ke masing-masing OPD yang sebelumnya sudah mengajukan proposal program. Menurut dia, proposal yang masuk sudah melewati tahap monitoring hingga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Sedikitnya ada 13 OPD yang mendapatkan suntikan dana segar dari hibah UEA tersebut. Jadi langsung dialokasikan ke masing-masing OPD," katanya.
Ia mengatakan untuk prosesnya ada tender untuk pengadaan konstruksi di atas Rp200 juta, seleksi untuk konsultasi di atas Rp100 juta. Selain itu, juga ada penunjukan langsung untuk pengadaan di bawah Rp50 juta.
"Kemudian ada e-purchasing atau pengadaan lewat e-katalog dan dikecualikan, yakni belanja yang tidak melalui penyedia/langsung diberikan ke masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka telah melakukan perjalanan ke UEA, salah satu tujuannya untuk melaporkan dan hibah tersebut.
"Insya Allah dengan dana hibah itu kami bisa segera menyelesaikan rumah sakit dan Islamic Center," katanya.