Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menyebut daerah setempat yang meliputi 22 kecamatan hingga saat ini tetap terbebas dari penyebaran penyakit polio.
"Boyolali yang sudah menjalani Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) putaran kedua di 84 pos kesehatan tersebar 22 kecamatan dalam rangka mengantisipasi polio dan hingga saat ini, masih aman dan semoga tidak pernah ada," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Senin.
Kendati demikian, katanya, masyarakat harus tetap waspada penyakit itu, antara lain dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila ada keluhan berupa kelemahan gerak secara tiba-tiba pada anak.
"Misalnya, anak-anak tahu-tahu kakinya lemas saat berjalan," katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Kami imbau masyarakat tetap berperilaku hidup bersih sehat, BAB tidak sembarangan, buang pampers pada tempatnya, jaga sanitasi lingkungan, minum air yang bersih dan tidak kalah penting jaga imunitas diri," katanya.
Dinkes Boyolali telah melaksanakan Sub PIN putaran pertama dan kedua kepada anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di wilayah ini.
Sub PIN putaran pertama digelar di 84 pos kesehatan tersebar 22 kecamatan dalam rangka mengantisipasi polio anak usia 0-7 tahun, pada 1-29 Januari 2024 dan ditambah lima hari ke depan. Sub PIN putaran pertama untuk 123.469 anak atau sekitar 115,8 persen, melebihi target 106.642 anak.
Sub PIN putaran kedua digelar selama 19-26 Februari 2024 dan ditambah hingga 5 Maret untuk penyisiran dengan jumlah mereka yang menjalani imunisasi polio 116.683 anak atau sekitar 109,4 persen, menurun dibandingkan dengan putaran pertama.
Baca juga: Dinkes Boyolali: Sub PIN kedua polio capai 74.921 anak
"Boyolali yang sudah menjalani Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) putaran kedua di 84 pos kesehatan tersebar 22 kecamatan dalam rangka mengantisipasi polio dan hingga saat ini, masih aman dan semoga tidak pernah ada," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Senin.
Kendati demikian, katanya, masyarakat harus tetap waspada penyakit itu, antara lain dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila ada keluhan berupa kelemahan gerak secara tiba-tiba pada anak.
"Misalnya, anak-anak tahu-tahu kakinya lemas saat berjalan," katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Kami imbau masyarakat tetap berperilaku hidup bersih sehat, BAB tidak sembarangan, buang pampers pada tempatnya, jaga sanitasi lingkungan, minum air yang bersih dan tidak kalah penting jaga imunitas diri," katanya.
Dinkes Boyolali telah melaksanakan Sub PIN putaran pertama dan kedua kepada anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di wilayah ini.
Sub PIN putaran pertama digelar di 84 pos kesehatan tersebar 22 kecamatan dalam rangka mengantisipasi polio anak usia 0-7 tahun, pada 1-29 Januari 2024 dan ditambah lima hari ke depan. Sub PIN putaran pertama untuk 123.469 anak atau sekitar 115,8 persen, melebihi target 106.642 anak.
Sub PIN putaran kedua digelar selama 19-26 Februari 2024 dan ditambah hingga 5 Maret untuk penyisiran dengan jumlah mereka yang menjalani imunisasi polio 116.683 anak atau sekitar 109,4 persen, menurun dibandingkan dengan putaran pertama.
Baca juga: Dinkes Boyolali: Sub PIN kedua polio capai 74.921 anak