Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut belum perlunya pembatasan meski COVID-19 kembali merebak sejak beberapa waktu terakhir.
"Sejauh ini tidak perlu. Silakan beraktivitas secara normal," katanya usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-75 di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Meski demikian, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada penularan COVID-19.
Dia mengharapkan jika ada warga yang merasa tidak enak badan agar tidak beraktivitas di luar rumah terlebih dahulu.
Disinggung mengenai penanganan untuk penderita COVID-19, dikatakannya, sejauh ini tidak ada penanganan khusus.
"Hati-hati saja, yang penting waspada," katanya.
Mengenai perlu atau tidaknya karantina bagi para penderita COVID-19, menurut dia, akan dilihat seberapa parah kondisinya di masyarakat.
"Sejauh ini COVID-19 tidak separah tahun lalu. Nanti kita lihat dulu seberapa parah ya. Yang jelas dulu kan tingkat vaksinasi kami paling tinggi," katanya.
Ia berharap, dengan tingginya tingkat vaksinasi di kalangan masyarakat, jika sewaktu-waktu kasus COVID-19 meledak, tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Setyowati mengatakan petugas langsung melakukan pelacakan kasus setelah didapati ada satu warga yang terkonfirmasi COVID-19, beberapa waktu lalu.
Bahkan, dikatakannya, saat ini pelacakan masih terus dilakukan oleh para petugas kesehatan.
Disinggung mengenai varian COVID-19 yang menjangkiti warga Solo tersebut, ia belum dapat memastikan.
Menurut dia, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui varian apa yang diderita oleh pasien.
"Kami tidak mengecek itu varian baru atau lama," katanya.
Baca juga: 34 orang di Jateng terpapar COVID-19, empat sudah sembuh
"Sejauh ini tidak perlu. Silakan beraktivitas secara normal," katanya usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-75 di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Meski demikian, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada penularan COVID-19.
Dia mengharapkan jika ada warga yang merasa tidak enak badan agar tidak beraktivitas di luar rumah terlebih dahulu.
Disinggung mengenai penanganan untuk penderita COVID-19, dikatakannya, sejauh ini tidak ada penanganan khusus.
"Hati-hati saja, yang penting waspada," katanya.
Mengenai perlu atau tidaknya karantina bagi para penderita COVID-19, menurut dia, akan dilihat seberapa parah kondisinya di masyarakat.
"Sejauh ini COVID-19 tidak separah tahun lalu. Nanti kita lihat dulu seberapa parah ya. Yang jelas dulu kan tingkat vaksinasi kami paling tinggi," katanya.
Ia berharap, dengan tingginya tingkat vaksinasi di kalangan masyarakat, jika sewaktu-waktu kasus COVID-19 meledak, tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Setyowati mengatakan petugas langsung melakukan pelacakan kasus setelah didapati ada satu warga yang terkonfirmasi COVID-19, beberapa waktu lalu.
Bahkan, dikatakannya, saat ini pelacakan masih terus dilakukan oleh para petugas kesehatan.
Disinggung mengenai varian COVID-19 yang menjangkiti warga Solo tersebut, ia belum dapat memastikan.
Menurut dia, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui varian apa yang diderita oleh pasien.
"Kami tidak mengecek itu varian baru atau lama," katanya.
Baca juga: 34 orang di Jateng terpapar COVID-19, empat sudah sembuh