Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat kembali disiplin memakai masker, menyusul kenaikan angka kasus COVID-19 di dalam negeri.
"Antisipasinya dengan pakai masker semua, kegiatan masih diizinkan, tapi ya kontrolnya (diperhatikan), ojo kebangeten (jangan keterlaluan)," katanya di Solo, Kamis.
Menurut dia, kesadaran masyarakat harus betul-betul dibangun. Apalagi, pandemi COVID-19 sudah memasuki tahun ketiga, sehingga seharusnya masyarakat sudah banyak belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya.
"Tolong dong, minimal pakai maskerlah," katanya.
Baca juga: Taat prokes untuk antisipasi varian baru COVID-19
Selain itu, saat ini pihaknya juga tengah menggenjot vaksinasi penguat di kalangan masyarakat.
"Kami genjot lagi, saya kemarin keliling untuk genjot itu lagi," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan diberlakukannya lagi operasi yustisi bagi pelanggar protokol kesehatan, dikatakannya, tidak akan dilakukan.
"Insya Allah tidak, ya karena variannya mudah-mudahan tidak terlalu ganas. Kita tidak boleh menyepelekan, tapi kita ikuti terus-menerus. Dari Kementerian Kesehatan, dari WHO, varian BA.4 dan BA.5 dari hasil paparan kementerian kepada kepala daerah kira-kira kemampuan infeksiusnya kan 1/3, tapi kita nggak boleh abai lho ya," katanya.
Baca juga: Antisipasi varian baru Omicron, Dinkes Banyumas imbau masyarakat taat prokes
Di sisi lain, pihaknya juga tetap memastikan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani pasien dengan kasus COVID-19.
"Hari ini kami dengan PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) saja hampir setiap hari saya minta laporannya. Ada penambahan tapi tidak terlalu signifikan, rata-rata tanpa gejala apapun jadi masyarakat tidak perlu panik," katanya.
Disinggung mengenai instruksi terhadap rumah sakit dan dinas kesehatan, ia memastikan seluruh pihak siaga.
"Mereka sudah punya pengalaman kok, lebih pintar dari saya. Kondisi BOR di Jawa Tengah secara umum masih bagus," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus tetap berlakukan prokes ketat
Baca juga: Kapolres Boyolali: Masyarakat jangan lengah prokes COVID-19
"Antisipasinya dengan pakai masker semua, kegiatan masih diizinkan, tapi ya kontrolnya (diperhatikan), ojo kebangeten (jangan keterlaluan)," katanya di Solo, Kamis.
Menurut dia, kesadaran masyarakat harus betul-betul dibangun. Apalagi, pandemi COVID-19 sudah memasuki tahun ketiga, sehingga seharusnya masyarakat sudah banyak belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya.
"Tolong dong, minimal pakai maskerlah," katanya.
Baca juga: Taat prokes untuk antisipasi varian baru COVID-19
Selain itu, saat ini pihaknya juga tengah menggenjot vaksinasi penguat di kalangan masyarakat.
"Kami genjot lagi, saya kemarin keliling untuk genjot itu lagi," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan diberlakukannya lagi operasi yustisi bagi pelanggar protokol kesehatan, dikatakannya, tidak akan dilakukan.
"Insya Allah tidak, ya karena variannya mudah-mudahan tidak terlalu ganas. Kita tidak boleh menyepelekan, tapi kita ikuti terus-menerus. Dari Kementerian Kesehatan, dari WHO, varian BA.4 dan BA.5 dari hasil paparan kementerian kepada kepala daerah kira-kira kemampuan infeksiusnya kan 1/3, tapi kita nggak boleh abai lho ya," katanya.
Baca juga: Antisipasi varian baru Omicron, Dinkes Banyumas imbau masyarakat taat prokes
Di sisi lain, pihaknya juga tetap memastikan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani pasien dengan kasus COVID-19.
"Hari ini kami dengan PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) saja hampir setiap hari saya minta laporannya. Ada penambahan tapi tidak terlalu signifikan, rata-rata tanpa gejala apapun jadi masyarakat tidak perlu panik," katanya.
Disinggung mengenai instruksi terhadap rumah sakit dan dinas kesehatan, ia memastikan seluruh pihak siaga.
"Mereka sudah punya pengalaman kok, lebih pintar dari saya. Kondisi BOR di Jawa Tengah secara umum masih bagus," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus tetap berlakukan prokes ketat
Baca juga: Kapolres Boyolali: Masyarakat jangan lengah prokes COVID-19